Selasa, 13 September 2016

Nihon Daisuki! 2: Hachi (8)

Nihon Daisuki 2: Dainigakki
Hachi

          Keesokan harinya, aku dan teman-temanku berkumpul di meja Daichi. Kami merasa sepi karena Asuna sedang dirawat.
          Lalu aku bangkit dari kursi dan berkata, “minna-san, aku mempunyai ide yang sangat bagus.”
          “Hah, ide apa, Gianna-san?” tanya Reiko.
          “Minna-san, bagaimana kalau masing-masing kita buat kartu buat Asuna?” kataku.
          “Hah, kartu apa, Gianna-san?” tanya Mitsuo.
          “Kartu ucapan semoga sembuh, supaya Asuna tidak selalu sedih ketika dirawat,” jawabku.
          Reiko, Nagisa, Daichi, dan Mitsuo melihat satu sama lain. Lalu Daichi bilang, “oke. Kami setuju.”
          Aku mengangguk. Lalu aku bilang, “kita bilang Eri sensei dulu mengenai idenya, ya.”
          “Oke!” kata Reiko, Nagisa, Daichi, dan Mitsuo serempak.
          Lalu bel masuk sekolah berbunyi. Kami bergegas duduk di kursi masing-masing. Kemudian Eri sensei masuk dan memberitahukan soal Asuna dirawat. Lalu aku menunjuk tangan dan maju ke depan untuk memberitahukan soal membuat kartu ucapan semoga sembuh untuk Asuna. Eri sensei pikir itu ide yang bagus, lalu beliau bilang kebetulan Yoshi sensei, guru Matematika hari ini tidak masuk, jadi aku dan teman-teman bisa membuat kartunya di waktu pelajaran itu.
******
          Berjam-jam kemudian, aku dan teman-teman membuat kartu ucapan semoga sembuh untuk Asuna. Masing-masing membuat satu kartu. Guru seni, Tadao sensei juga ada di kelas untuk mengawasi kami.
******
          Sepulang sekolah, aku dan teman-teman bergegas pergi ke rumah sakit Kibe untuk menjenguk Asuna lagi. Kami tidak lupa membawa kartu-kartu yang kami semua buat.
          “Bagaimana, Asuna-san? Kamu suka?” tanyaku setelah sampai di kamar Asuna.
          “Gianna-san...” kata Asuna, “aku suka sekali!”
          “Ini semua berkat Gianna-san,” kata Mitsuo.
          “Arigatou,” kataku, “Asuna-san, semoga sembuh, ya.”
          “Hai,” kata Asuna, “arigatou gozaimasu, minna-san. Aku sayang kalian.”
          Kami semua berpelukan. Perasaan kami bercampur diantara senang dan sedih, karena kami masih ingin Asuna di dekat kami.
******

Tidak ada komentar:

Posting Komentar