Minggu, 02 Juni 2019

Liburan ke Jepang 2


Liburan ke Jepang 2

Dua tahun yang lalu, aku dan keluargaku liburan ke Jepang untuk kedua kalinya.  Liburan ini berbeda dari liburan pertamaku di sana, karena di liburan kedua, kami memakai program Halal Tour---tour khusus untuk turis muslim. Artinya, kami bisa shalat dan makan di restoran halal. Kami juga ditemani mahasiswa mama yang menjadi tour guide di Halal Tour ini. Selain itu, kami pergi ke empat kota. Yaitu Osaka, Kyoto, Kobe, dan Nara. Kita juga merayakan tahun baru 2018 di liburan ini. Aku lupa kita pergi kemana saja di liburan kedua ini, tapi ada beberapa hal yang aku suka mengenai liburan kedua ini.
            Pertama, naik Shinkansen. Setelah sampai di negeri Sakura, kami menaiki Shinkansen---kereta cepat di negara ini dari Osaka ke Kyoto. Rasanya hampir sama seperti naik MRT, cuma Shinkansen lebih cepat bagai roket. 

Aku dan Lila di Depan Shinkansen
            Kedua, mendatangi kuil. Disitulah orang-orang Jepang beribadah, karena mayoritas penduduk Jepang adalah Shinto dan Buddha. Banyak sekali kuil yang kami kunjungi di liburan kedua ini, namun aku paling suka Golden Temple, karena kuil itu seperti terbuat dari emas sungguhan.
Aku dan Keluarga di Depan Golden Temple
            Ketiga, melihat salju untuk pertama kali. Di Indonesia dan Singapura, kita pernah bermain di tempat bersalju, tapi saljunya tidak sungguhan. Jadi ketika sampai di Kobe, Alhamdullillah. Kami merasa beruntung melihat salju sungguhan di negara empat musim untuk pertama kalinya. Seperti cahaya-cahaya putih dari langit. Wow!
Aku dan Salju Sungguhan di Jepang
            Keempat, memakai kimono. Di Kyoto, kami pergi ke Toei Kyoto Studio Park---tempat syuting film samurai Jepang dan ninja. Di situlah aku dan Mama pergi ke studio foto di tempat itu. Setelah memakai kimono, sandal, dan rambut palsu, kami berdua terlihat seperti ratu dan putri kekaisaran Jepang. Hehehehe!
Aku dan Mama Memakai Kimono
            Kelima, melihat banyak rusa. Ketika mengunjungi Nara, kami melihat banyak sekali rusa. Ada yang punya tanduk, dan ada juga yang tidak punya tanduk. Mereka imut sekali. Mereka juga suka makan Senbei atau makanan ringan Jepang yang terbuat dari tepung beras. Karena itu, kami membeli, lalu memberikan Senbei kepada para rusa.
Aku dan Rusa-Rusa Nara
            Keenam, melihat proses pembuatan Mochi atau kue Jepang. Di Nara, selain melihat rusa, kami melihat para chef membuat Mochi dengan lincah. Kenapa, karena setelah adonan kue ini ditambahkan air, dua chef bergantian menghantam adonan Mochi dengan palu kayu yang besar. Sekarang aku tahu cara tradisional orang Jepang membuat Mochi.
            Ketujuh, akuarium Osaka. Banyak sekali fauna laut yang aku lihat di tempat wisata bahari itu. Ada penguin, singa laut, lumba-lumba, hiu, dan lain-lain. Bahkan, hiu paus juga ada, lho! Aku paling suka melihat hiu paus, karena ia adalah hiu terbesar di dunia bagai kapal selam.
Aku dan Lila di Depan Akuarium Osaka
            Kedelapan, Universal Studios Jepang di Osaka. Sama seperti Singapura, negeri Sakura juga punya tempat bermain ini. Hanya saja, Universal Studios ini agak berbeda dari Singapura. Karena tempat ini mempunyai zona Harry Potter dan Despicable Me. Banyak aktraksi yang kami naiki di Universal Studios Jepang, dan sebagian aktraksi yang kami naiki termasuk extreme, artinya aktraksi itu bahaya bagi anak-anak kecil, pengindap asma, dan lain-lain. Bahkan setelah bermain di tempat ini, Mama sudah tidak mau lagi menaiki aktraksi extreme. Namun aku cukup senang main di Universal Studios Jepang. Aktraksi yang paling suka aku naiki adalah Despicable Me: Minion Mayhem, karena aktraksi ini seperti menaiki roller coester.
            Kalau saya bisa membandingkan liburan ini dengan liburan pertama, saya paling suka liburan kedua karena empat kota yang dikunjungi, melihat salju sungguhan untuk pertama kali, dan memakai kimono. Aku senang bisa pergi ke Jepang lagi.
******

Sabtu, 27 April 2019

Anyeong Haseyo! Liburan Ke Korea


Anyeong Haseyo! Liburan Ke Korea

Tahun 2019 ini, aku dan keluargaku liburan ke Korea Selatan. Walaupun aku menyukai budaya Jepang, tetap ingin tahu budaya Korea seperti apa.           
Kami pergi ke negara ini dengan paket tur. Artinya, kami bergabung dengan turis-turis lainnya. Ada tour leader---pemandu wisata yang memimpin rombongan supaya liburan berlangsung lancar dan tour guide---pemandu wisata yang bertugas menunjukkan destinasi yang dikunjungi turis. Nama tour leader-nya sama kayak aku, jadi supaya nggak bingung, aku dipanggil Fai. Hehehe...Sementara tour guide kami asli orang Korea dan lancar berbahasa Indonesia lho! Ia telah tinggal Indonesia selama 10 tahun.
Liburan di Korea berlangsung selama 4 hari 3 malam. Pada hari pertama, kami pergi ke kuil Gyeongbokgung, National Folk Museum of Korea ---museum budaya Korea, Everland dan Korean Cultural Center. Kuil Gyeongbokgung terlihat seperti istana kaisar Tiongkok. Di sebelahnya ada museum budaya Korea tempat kita belajar kebudayaan negara ini.

Aku dan Adikku di Kuil Gyeongbokgung

           Kemudian kami pergi ke Everland, tempat bermain yang mirip Dufan dan Universal Studio. Kenapa? Karena ada aktraksi yang sama seperti yang di Dufan dan tokoh-tokoh yang mirip di film Madagascar. Di situ, para turis berpencar. Aku dan keluargaku menaiki kereta gantung. Kami cuma sebentar saja di Everland karena kita harus ke Korean Cultural Center. Di situlah kita belajar membuat kimchi dan berfoto dengan hanbok---pakaian tradisional Korea. Aku dan keluargaku terlihat seperti keluarga kekaisaran setelah memakai hanbok.


Aku dan Keluargaku Sebagai Keluarga Korea

            Pada hari kedua, kami belajar main ski dekat hotel tempat kami menginap satu malam. Mama dan Papa menikmatinya, namun aku dan adikku tidak. Kenapa? Karena sepatu ski yang kita pakai sangat berat. Selain itu, kita juga harus belajar cara jatuh selain ski. Uugghh! I’ll never go skiing again!
            Setelah ski, aku dan para turis pergi ke Naminara Republic alias Nami Island. Ini tempat syuting drama Korea Winter Sonata. Walaupun tidak nonton drama Korea, aku suka sekali tempat ini karena banyak patung es. Bahkan, patung sepatu kaca Cinderella juga ada lho! Cuma patung es cuma ada di musim dingin. Jadi untung liburan ke Korea-nya pas musim dingin! 


Aku dan Patung Sepatu Kaca di Nami Island

            Malamnya, kami pergi ke kebun cahaya. Ornamen yang ada di situ kelihatan terang seperti sedang Natal. Kebun ini ramai sekali, tapi aku suka melihat miniatur-miniatur cahayanya. 


Aku dan Keluarga di Kebun Cahaya

           Pada hari ketiga, kami hanya berbelanja. Salah satu barang yang kami beli adalah obat-obatan herbal yang terbuat dari ginseng dan pinus merah. Keduanya sangat berguna untuk kesehatan, sekaligus menyembuhkan beberapa penyakit seperti darah tinggi, diabetes, penyempitan pembuluh darah, dan lain-lain.
            Setelah belanja, kami pergi menonton The Painters Hero, pertunjukan empat penari yang juga pelukis. Mereka mempertunjukan banyak lukisan dengan air, cahaya, dan pasir. Aku suka bagian masing-masing penari melukis bagian-bagian wajah, lalu semua bagian disatukan menjadi lukisan wajah selebriti. Orang-orang terkenal yang ditampilkan adalah Michael Jackson dan Bruce Lee. Kaisar dan binatang juga dilukis. Aku suka sekali lukisan-lukisan di pertunjukkan itu. Oya, selain melukis, the painters juga melawak, lho! Mereka sama sekali tidak bicara (bukan beneran nggak bisa bicara, ya!), tapi mereka pandai menarik perhatian penonton dengan lucu-lucuan mereka.

Aku, Adikku, dan The Painters

           Begitulah liburanku di Korea. Karena kita liburan dengan paket tur, semuanya serba diburu-buru. Namun aku tidak akan melupakan liburanku ke negara ini. Apakah ada yang pernah keluar negeri dengan paket tur?
******
           

Sabtu, 20 April 2019

Jakarta Aquarium: Akuarium Kedua di Jakarta

Jakarta Aquarium: Akuarium Kedua di Jakarta


Satu hari, aku dan teman-teman berkebutuhan khususku, Dita, Ruben, Thomas, Jo, Noel,
dan Kak Adikki pergi hangout di Jakarta Aquarium, akuarium kedua di Jakarta
setelah Seaworld Ancol.
Akuarium ini terletak di Neo Soho, Podomoro City Mall. Tempat ini dipersembahkan
Taman Safari Indonesia yang berkolaborasi dengan Aquaira KLCC Malaysia.
Jakarta Aquarium memiliki 600 fauna. Diantara lain grouper---ikan raksasa,
hiu yang iar, pari yang ekornya menyengat, kepiting yang akan mencapit kalau kita ganggu,
dan lain-lain. Selain satwa laut, zona wisata bahari ini juga mempunyai
hewan-hewan darat seperti ular yang biasa ganti kulit, musang yang lucu,
pinguin yang mengingatkanku pada film serial Pingu, serta iguana yang mengingatkanku
pada Pascal dari film Tangled.
Sama seperti di Seaworld Ancol, Jakarta Aquarium memiliki touchpool---kolam sentuh
dimana pengunjung bisa menyentuh bintang laut, hiu, atau pari. Diantara semua fauna itu,
aku hanya merasakan kerasnya kulit bintang laut dan berlendirnya kulit pari.
Ada juga terowongan berang-berang supaya kita bisa mengintip keseharian mereka
dan satu akuarium yang mempunyai kolong agar kita bisa berfoto di dalamnya.
Aku dan Teman-Teman Berkebutuhan Khususku dari kiri atas ke kanan bawah:
Dita, Thomas, Jo, aku, Ruben,  Noel, dan Kak Adikki di Jakarta Aquarium
Akuarium ini juga memiliki banyak aktraksi dan acara yang para pengunjung
bisa nikmati, seperti aquatrekking---jalan-jalan di bawah laut,
sea explorer---merasakan menjelajah lautan naik kapal selam,
dan pertunjukkan cerita Pearl of the South Sea. Aku belum pernah menaiki aktraksi
dan menonton pertunjukkan di akuarium ini, tapi kalau aku ke Jakarta Aquarium lagi,
aku ingin mencoba aktraksi-aktraksi tersebut dan menonton pertunjukkannya.
Tempat wisata bahari ini juga memiliki program Aquacamp---kegiatan kemah
di akuarium. Jadi kita menginap bersama fauna-fauna laut, lho!
Aku tidak bisa membedakan akuarium mana yang lebih bagus;
Seaworld Ancol atau Jakarta Aquarium. Keduanya sama-sama bagus, sih.
Cuma menurutku, Jakarta Aquarium-lah yang paling bagus karena ada
beberapa satwa yang belum pernah aku lihat dan aktraksi-aktraksi yang lebih menarik.
Tapi bukan berarti aku meremehkan Seaworld Ancol, ya! Karena kedua akuarium ini
sama-sama mempunyai pelajaran untuk melestarikan laut.

******