Senin, 11 April 2016

Nihon Daisuki! 2 Ni (2)

Nihon Daisuki! 2: Dainigakki
Ni

          Sorenya, di apartemen, setelah aku Shalat Magrib, aku melihat daftar ulang tahun teman-temanku. Reiko, 14 November. Daichi, 2 Mei. Mitsuo, 15 April. Nagisa, 6 Januari??! Oh my god, berarti sebentar lagi, dong! Aku harus memberitahu teman-teman tentang ini. Aku mengirim BBM ke Reiko.
          Reiko-san, sebentar lagi Nagisa ulang tahun!
          Lalu Reiko menjawab,
          Nani (apa)? Kapan?
          Aku lalu menjawab,
          6 Januari
          Reiko lalu menjawab,
          Oh, tanggal 6 Januari. Ja (baik), aku akan beritahu Daichi, dan aku akan menyuruhnya mengirim BBM ke Mitsuo mengenai ini
          Aku lalu mengirim jawaban oke, lalu aku membaca komik anime kesukaanku, Sket Dance.
******
          Keesokan harinya di sekolah, aku berkumpul bersama Reiko, Daichi, dan Mitsuo. Kebetulan Nagisa belum datang. Jadi, waktunya rencana.
          “Besok, kan Nagisa ulang tahun,” kataku, “apa yang harus kita lakukan?”
          Kami semua pun berpikir. Namun....
          “Ohayou Gozaimasu!
          Kami semua kaget. Kami menoleh. Ternyata Nagisa.
          “Sedang ngobrol apa kalian?” tanya Nagisa.
          Kami terdiam. Lalu Daichi berkata, “emm, cuma tentang makanan. Hehehe.”
          “Oh, so desuka (begitu ya)?” Nagisa mengangguk. Lalu setelah dia duduk, dia mengeluarkan sesuatu dari tasnya.
          “Sore wa nan desuka (apa itu)?” tanya Reiko.
          “Undangan ulang tahunku,” jawab Nagisa, “apakah kalian bisa datang siang ke pesta ulang tahun di rumahku di hari Minggu?”
          Aku, Reiko, Daichi, dan Mitsuo saling berpandangan, lalu kami merangkul untuk berdiskusi. Setelah itu, kami menjawab pertanyaan Nagisa.
          “Aduh, Nagisa-san, maaf sekali ya,” kataku, “hari itu aku akan menemani Ibuku belanja.”
          “Aku juga tidak bisa datang,” kata Mitsuo, “jadwal les manga ku diubah dari pagi ke Siang.”
          “Kalau aku, aku akan pergi ke rumah Nenekku,” kata Reiko.
          “Hari itu aku juga ada keperluan,” kata Daichi, “aku akan pergi ke sebuah pesta pernikahan teman ayahku.”
          Nagisa mengangguk lagi, “oh, oke. Aku mengerti. Aku ke perpustakaan dulu, ya,” kata Nagisa. Wajahnya berubah menjadi sedih setelah mendengar perkataan kami. Kami merasa bersalah telah membuatnya sedih.
******
          Beberapa hari kemudian, ulang tahun Nagisa tiba. Aku memakai gaun pesta tanpa lengan bewarna merah, salah satu warna kesukaanku. Lalu aku menguncir setengah saja rambut coklatku. Setelah itu aku berdandan, karena penampilanku untuk pesta ulang tahun teman tidak akan bagus kalau tidak ada make up.
          Setelah aku berdandan, aku berkumpul bersama bersama teman-teman di Sekolah Itsumura. Lalu kami rumah Nagisa naik mobil Reiko, karena Reiko tahu dimana rumah Nagisa.
          Sesampainya di rumah Nagisa, kami melihat banyak orang. Menurutku mereka adalah kerabat-kerabat Nagisa.
          Lalu, kami melihat seorang gadis menuruni tangga. Dia memakai gaun bewarna krim. Rambutnya yang pendek diberi jepitan bunga mawar bewarna krim juga.
          “Itu Nagisa,” kata Reiko.
          “Kireina desune (cantik sekali),” kataku. Lalu aku melihat dia melihat kearah kami.
          “Minna-san! “ serunya. Dia langsung menghampiri kami.
          “Surprise! Hehe,” kata Daichi.
          “Bu, bukan kalian punya urusan?” tanya Nagisa, “Gianna-san, bukannya kamu harus menemani ibumu? Reiko-san, bukannya kamu hari ini kerumah nenekmu? Daichi-san, bukannya kamu hari ini ke pesta pernikahan teman ayahmu? Dan Mitsuo-san, bukannya les mangamu diubah siang? Kenapa...”
          “Nagisa-san,” kataku, “gomenasai (maaf (untuk orang yang dikenal saja)) Kami tidak bermaksud membuatmu sedih. Kami terpaksa mengerjaimu, karena tidak ada yang bisa kami lakukan lagi selain melakukan ini.”
          Reiko, Daichi, dan Mitsuo juga ikut meminta maaf. “Kamu maukan, memaafkan kami?” tanyaku lagi.
          Nagisa memandang kami satu-persatu. Lalu dia tersenyum. “Daijoubu desu (tidak apa-apa). Aku sudah memaafkan kalian, kok.”
          Kemudian, kami berlima berpelukan. Kemudian kami merayakan ulang tahun Nagisa bersama.
******


Tidak ada komentar:

Posting Komentar