Senin, 13 Januari 2014

School Melodies part 3

     School Melodies: Part 3
 7 Desember 2012, School Melodies 2012, it’s finally here ! Alina pun sangat tidak sabar untuk bermain di Phantom of the opera demi membahagiakan ibunya. Keempat sahabatnyapun juga tidak sabar untuk memainkan peran mereka.
          Drama dimulai pada jam 07:00 pagi, jadi, Alina dan keempat sahabatnya harus datang jam 05:30 pagi. Pagi sekali, ya! Karena, mereka harus dirias dulu sebelum School Melodies dimulai. Jadi, mereka harus menggunakan kesempatan baik ini dengan lancar di panggung lantai 5 nanti.
          Jam 06:00, seperti biasanya Alina dan teman- temannya dirias oleh penata rias masing- masing. Oya, sebagian dari mereka telah mengundang keluarga mereka untuk datang ke NYIS untuk menonton. Alina mengundang ayah dan ketiga kakaknya untuk menonton, Stacy, dia mengundang kakak dan kakeknya, sedangkan Edward dan Hime, mereka tidak mengundang keluarga mereka karena ada urusan penting, jadi, nggak papa, lah......
          Tak lama kemudian, semua orang sudah berkumpul. Stacy mengintip dibelakang tirai, banyak sekali orang- orang yang datang. Dia mulai grogi.
          “Waduh, banyak orang, nih lin. Im getting a little nervous, bagaimana ini?” tanya Stacy.
          “Don’t be nervous, Stacy. Walaupun banyak orang, pikirkan pertunjukkan ini, jangan pikirkan orang- orang yang banyak itu, oke?” hibur Alina berusaha mentenangkan Stacy.
          “Oke, lin,” Stacy menghela napas lega. Lalu, Madame Hilton menghampiri mereka.
          “Kalian sudah siap, belum? Pertunjukkannya udah mau dimulai, tuh!” kata Madame Hilton.
          “Oke, Madame! Kami sudah siap,” kata Alina dan Stacy. Lalu, mereka bergegas ke belakang panggung.
          Sementara itu, di luar panggung......
          “Ladies and gentlemen, boys and girls, welcome to NYIS stage. Please, turn off your mobile phones and no flash protography. Do not talk, eat, drink, read, smoking, and don’t do something else that dangerous during the show, and now, put your hands together for our special NYIS School Melodies 2012: Phantom of the opera! ” ucap MC yang berbicara lewat alat pengeras suara.
          Pertunjukkan pun dimulai dengan Prolog dan Overture nya terlebih dahulu. Para penonton tampak terkagum- kagum dengan lampu Chandelier besar yang dinaikkan ke atas panggung pada saat musik Phantom of the opera dimulai. Setelah musik selesai, Lucille yang berperan sebagai Carlotta muncul dengan nyanyian pembukanya yang merdu, lalu, Gerald yang berperan sebagai Piangi muncul bersama murid-murid yang menjadi warga- warga Paris Opera House, salah satunya Christine Daae (Alina), Meg Giry (Stacy), dan gadis- gadis ballet yang lainnya. Mereka melakukan salah satu tarian di Phantom of the opera.
          Para penonton pun juga terkagum- kagum ketika melihat Alina menyanyikan lagu Think of me dengan selendangnya. Dia terlihat seperti penyanyi opera yang cantik ketika menyanyikan lagu itu. Ayahnya sungguh bangga dan terharu terhadap prestasi yang dimiliki putrinya itu. Ketiga kakak Alina, Veronica, Wendy, dan Eva, juga sangat bangga terhadap adik mereka.
          School Melodies : Phantom of the opera sudah mencapai babak kedua sekarang! Babak ini adalah babak dimana Christine mempunyai kesempatan untuk memilih diantara dua pilihan yang diberikan Phantom, tinggal bersamanya atau Phantom akan membunuh Raoul. Keputusan Christine adalah membuat akhir cerita Phantom of the opera .
          Akhirnya, babak keduapun selesai dan para pemeran kembali maju kedepan panggung dan memberi hormat kepada penonton.
          Setelah memberi hormat, para pemeranpun pergi ke belakang panggung kemudian ada yang menangis bahagia, bertos ria, dan berpelukan. School Melodies 2012 pun berakhir sukses.
          Liam dan Edward saling bertos ria. Stacy, dia tersenyum dan berteriak girang bersama teman- teman lain. Hime, matanya berkaca- kaca seperti mau menangis. Sedangkan Alina, tentu saja dia bangga karena dia telah berhasil memainkan peran Christine Daae untuk membahagiakan ibunya.
          Akhirnya, aku berhasil! batin Alina di dalam hati, ibu, aku harap kau menonton di alam sana. Kalau ibu menonton, ibu pasti bangga dan begitu juga aku. Aku bahagia sekali! Aku..... sungguh bersyukur bahkan sangat bersyukur sebab aku telah memainkan peran Christine Daae untuk ibu....
          Air mata mengalir ke pipi Alina. Terbayang, dia teringat pertunjukan Phantom of the opera yang dia tonton bersama ibunya. Diapun menyeka air matanya. Perasaan sedih, senang, haru, dan rindu, semuanya bercampur menjadi satu.
          Lalu, Stacy datang menghampiri dan menyodorkan tisu ke Alina.
          “Kau sungguh melakukan yang terbaik diluar sana, lin!” puji Stacy, “ibumu pasti akan bangga atas penampilanmu selama ini.”
          “Terima kasih, Stacy. Aku sangat menghargainya,” Alina menghapus air matanya dengan tisu yang Stacy berikan kepadanya, “kau juga sungguh melakukan yang terbaik.”
          Stacy tersenyum haru, diapun memeluk Alina erat. Alina membalas pelukan Stacy, lalu, diapun kembali menangis bahagia. Liam, Edward, dan Himepun ikut terharu melihat kedua sahabat mereka, rasanya mereka juga ingin berpelukan dengan Alina dan Stacy, tapi akhirnya, Alina dan keempat sahabatnyapun berpelukan. Suasana di belakang panggungpun menjadi begitu mengharukan.
          Tak lama kemudian, Madame Hilton datang dengan seorang lelaki di sebelah kanannya. Semua murid pun berkumpul untuk melihat apa yang terjadi, sepertinya, Madame Hilton membawa sebuah kejutan untuk Alina dan teman- temannya. Kira- kira apa, ya?
          “Wow, lelaki itu...... sepertinya aku pernah membacanya di buku program Phantom of the opera ku,” gumam Alina setelah tangisnya mereda.
          “Really ? Siapa namanya?” tanya Liam penasaran.
          “Menurutku..... dia mirip Andrew Lloyd Webber,” jawab Alina.
          “Andrew Lloyd Webber?! The British Broadway Composer ? Cool !” kata Edward, lalu, Madame Hilton memulai pembicaraan.
          “Good afternooneveryone,” kata Madame Hilton.
          “Good afternoon, madame,” kata Alina dan teman- temannya serempak.
          “Okaynowi just wanted to saythis year School Melodies is all turned out success thanks to all of youwell done !” kata Madame Hilton. Semuanya bertepuk tangan. School Melodies 2012 pun berakhir sukses.
          “All right, then, because all of you really did well on this year’s School Melodies, i already brought someone in this theater, which is the British Broadway Composer of Cats, Song and Dance, Starlight Express, Aspect of love, Sunset Boulevard, The woman in white, and the one of the broadway musical that we play, Phantom of the opera,” jelas Madame Hilton. Semuanya ber- oh panjang.
          “Ohyeahand of courseim really looking foward of his next new musicalits called Love Never Dieswhich is the part 2 of the Phantom of the operaor should i say, this musical is continuing Phantom of the opera,” lanjut Madame Hilton, “nowhave one of you know what’s the name of this guy ?”
          “I knowmadame !” Alina menunjuk tangan, “he’s Andrew Lloyd Webber!”
          Semuanya kaget, sebagian juga ada yang tahu tentang Andrew Lloyd Webber. Alina sangat menyukai pria itu, dia mengetahuinya dari buku program Phantom of the opera, dan karena itu, dia mengangkat Andrew Lloyd Webber sebagai komposisi drama musikal favoritnya sebab dia adalah penggemar drama musikal.
          “That’s right Alinahe’s Andrew Lloyd Webberand i have brought him here only for seeing your Phantom of the opera presentationand he love it,” kata Madame Hilton senang.
          Semuanya kaget lagi, rupanya Andrew Lloyd Webberlah surprise yang akan Madame Hilton tunjukkan kepada mereka. Merekapun senang Andrew Lloyd Webber mengunjungi NYIS, mungkin dia akan memuji atas performance Phantom of the opera mereka.
          “OkAndrewtell them something,” bisik Madame Hilton kepada Andrew Lloyd Webber.
          Andrew pun maju, semuanya tampak sudah tidak sabar untuk mendengar apa yang dikatakan Andrew.
          “Congrats to all of you I love your performance All of you will received a Phantom’s mask !” kata Andrew sambil menunjukkan paket- paket topeng Phantom yang dia punya.
          Semuanya bersorak dan melompat- lompat kegirangan. Mereka pun bergegas pergi mengambil, tapi Andrew belum selesai berbicara.
          “Ohyeahand one more thingyou will find a yellow ticket on the box before you open it,” lanjut Andrew.
          Semuanya ber- oh panjang, lalu mereka mengantre untuk mengambil paket topeng Phantom bersama tiket kuning yang ada diatas paket. Mulai dari Liam, Alina, kemudian Stacy, Edward, dan seterusnya.
          Setelah semuanya mendapat paket topeng Phantom, mereka mengambil tiket kuning yang ada diatas paket, dan isinya..... ternyata sebuah tiket Love Never Dies !
          Semuanya terkagum- kagum ketika melihat tiket tersebut. Sepertinya Andrew Lloyd Webber akan mengajak mereka menonton.
          “Because your performance was great, I’ ll invite all of you to my musical play Love Never Dies, It will be perform tomorrow at New York Broadway Theatre.”
          Semuanya bersorak gembira sekali ketika mendengar mereka akan menonton Love Never Dies bersama Andrew di New York Broadway Theatre, lalu, mereka berfoto berfoto bersama Andrew dengan Topeng Phantom mereka dan pulang ke rumah masing-masing.
          Setelah School Melodies berakhir, Alina dan keempat sahabatnya pergi ke rumah Hime untuk merayakan kesuksesan School Melodies, dan dengan tiket Love Never Dies di tangan mereka, mereka sudah tidak sabar untuk menonton Love Never Dies besok, it was the best School Melodies ever!
           


Tidak ada komentar:

Posting Komentar