Sabtu, 11 Januari 2014

School Melodies Part 1

School Melodies: Part 1
Nama lengkapnya Aliana Johnson. Dia biasa dipanggil Alina. Ciri- cirinya, kulitnya putih, rambutnya pirang dan bewarna oranye. Umurnya 16 tahun, kelas 9. Dia lahir di Nebraska, 2 Mei 1996. Hobbynya? Dia suka menggambar dengan versi 3D, Modern Dance, Badminton, dan mendengarkan musik, tapi, menyanyikan lagu- lagu drama musikal adalah hal yang paling dia suka. Dia ingin menjadi seorang penyanyi drama musikal yang profesional. Sekarang, dia tinggal di New York bersama ayahnya dan ketiga kakaknya. Sejak Alina berumur 9 tahun, ibunya meninggal karena penyakit Pheunomia yang mematikan. Jadi, dia tinggal bersama ayah dan kakak- kakaknya saja di New York.
          Alina bersekolah di New York International School atau NYIS, salah satu sekolah swasta internasional di New York. Sekolah ini mempunyai 5 lantai, lantai 1 untuk TK dan Kantin, lantai 2 untuk SD 1, 2, dan 3, lantai 3 untuk SD kelas 4, 5, dan 6, lantai 4 untuk SMP, dan lantai 5 untuk Theatre sekolah tempat murid murid NYIS tampil. Alina suka sekali sekolah di NYIS, karena banyak fasilitas lengkap dan luas. Alina mempunyai 4 sahabat, diantaranya: William Mcginty ( Liam), Edwardian Francour ( Edward), Stacy Mcfarlane ( Stacy ( baca: Steisi) ), dan Himeko Akatsutmi ( Hime).
          Pagi itu, seperti biasanya Alina pergi ke NYIS bersama sahabat- sahabatnya. Mereka sangat bersemangat hari Senin ini, karena setiap hari Senin ada kelas musik, dan Alina dan sahabat- sahabatnya sangat menyukai musik.
          Sesampainya di kelas, bel masuk berbunyi, lalu, Alina dan sahabat- sahabatnya bergegas pergi ke kelas musik. Di dalam sudah ada teman- teman mereka dan guru musik mereka, Madame Hilton.
          “Good Morning, everyone,” kata Madame Hilton.
          “Good Morning, madame,” kata Alina dan murid- murid kelas 9 serempak.
          “Okay now i want you all to step foward one by one and show your musical talent. I’ll start with Alina, first,” Kata Madame Hilton.
          Lalu, Alina maju ke depan dan menyanyikan lagu Climb Every Mountain dari Sound Of Music. Ketika Alina bernyanyi, banyak murid yang menutup mata sambil mendengar nyanyian Alina yang merdu dan bagus seperti penyanyi- penyanyi opera, karena itulah, banyak murid yang menyukai Alina.
          Setelah Alina bernyanyi, Liam pun maju lalu dia menyanyikan lagu Bring Him Home dari pertunjukan drama musikal Les Miserables. Liam juga jago menyanyi. Cita- citanya? Dia ingin menjadi penulis lagu. Rambutnya hitam kecoklatan. Selain menyanyi, Liam juga pandai Sulap, memasak, dan Logika.
          Setelah Liam tampil, Stacy maju dengan biola. Dia menampilkan lagu Requiem nya Mozart. Stacy memang ahli dalam memainkan biola. Dia mulai bermain biola sejak dia berumur 11 tahun. Sekarang, dia berumur 15 tahun dan permainan biolanya sudah mulai bagus. Dia sangat menyukai idola- idola musik klasik. Diantaranya Mozart, Thaikovsky, dan Beethoven. Lagu- lagu yang dia sukai, ada Swan Lake ( Thaikovsky), Eine Klaine Nachtmusik ( Mozart), Symphony no. 9 ( Beethoven), dan lain- lain. Selain bermain biola, Stacy juga suka menyanyi dan Taekwondo. Dia bercita- cita menjadi seorang musisi.
          Kemudian, Edward melanjutkan pelajaran. Dia memainkan oboe. Dia menampilkan lagu Bolero karya Maurice Ravel. Dia sangat jago memainkan oboenya. Dia adalah anak pindahan dari Perancis ke New York. Sesuai dengan namanya, Edwardian Francoeur, namanya seperti orang Perancis. Rambutnya bewarna coklat tua. Selain bermain oboe, Edward juga pandai menyanyi, bercerita, dan Bahasa Perancis. Cita- citanya adalah menjadi sutradara seperti pamannya.
          Lalu, Hime maju dan menyanyikan lagu Dark Waltz. Dia asli orang Jepang. Dia pindah dari Jepang ke New York waktu SD kelas 4. Suaranya merdu seperti Alina. Selain menyanyi, Hime juga pandai berpidato dan membaca puisi bahasa Jepang. Cita- citanya adalah menjadi guru bahasa Jepang.
          Tak lama kemudian, setelah Alina dan teman- temannya menampilkan bakat musik mereka masing- masing, madame Hilton memberi pengumuman.
          “Bulan depan, SMP NYIS akan mengadakan School Melodies 2012,” kata Madame Hilton.
          “YEEEY!!!” seru murid- murid serempak, mereka memang suka kegiatan School Melodies. Itu adalah kegiatan dimana murid- murid SMP NYIS menampilkan drama musikal, seperti Les Miserables, Phantom of the opera, West Side Story, Hello Dolly, Annie, Disney Broadway : Mary Poppins, dan lain- lain, seperti tahun lalu, SMP NYIS menampilkan Les Miserables, dan Alina dan keempat sahabatnya telah lulus audisi untuk tampil di drama musikal itu. Alina sebagai Fantine, Liam sebagai Jean Valjean, Edward sebagai Marius, Stacy sebagai Cosette dewasa, dan Hime, dia menjadi Eponine.
          “Jadi, School Melodies tahun ini apa, Madame?” tanya Alina.
          “Tahun ini,” kata Madame Hilton, “kalian akan menampilkan Phantom of the opera.”
          “YEEEEEEEY!!!!” seru murid- murid serempak. Alina sangat menyukaiPhantom of the opera sebagai drama musikal favoritnya, karena, dia sudah menonton drama musikal itu sejak umur 9 tahun, sebelum ibunya meninggal dunia. Alina juga mempunyai banyak souvernir dari drama musikal tersebut. Ada Magnet kulkas, soundtrack, kalung, anting, film, dan buku programnya, dan sekarang, tahun ini, dia ingin sekali main di drama musikal itu.
          Anyways, back to the story!
          “Jadi, penentuan perannya gimana, madame?” tanya Edward.
          “Kita ngadakan seleksi peran besok,” kata Madame Hilton, “ mulai besok jam 9, kalian harus datang ke ruang musik ini, tapi sebelumnya, kalian harus mendaftar dulu di meja saya ketika istirahat, setuju?”
          “SETUJU!!!” seru murid- murid.
          “Hari ini, pelajaran musiknya cukup sampai di sini. Sekarang, kalian boleh kembali ke kelas!” kata Madame.
          “OK, THANK YOU, MADAME!” seru murid- murid, kemudian, mereka beranjak pergi kembali ke kelas karena sebentar lagi, pelajaran IPS akan segera dimulai.
          Setelah pelajaran IPS selesai, Alina dan keempat sahabatnya mengobrol tentang Phantom of the opera yang diberitahu madame Hilton tadi.
          “Kamu nanti mau berperan jadi siapa, Edward?” tanya Alina sambil menyendok nasi goreng pesanannya.
          “Aku, sih mau jadi Raoul,” kata Edward, “dia tampan banget.”
          “Kalau kamu, mau jadi siapa, Stacy?” tanya Alina.
          “Aku, sih mau jadi Meg Giry,” kata Stacy, “karena rambutnya pirang keemasan sepertiku, hehehe......”
          “Memang, Meg itu sangat mirip denganmu,” kata Liam. “aku ingin menjadi Phantom. Perannya bagus banget.”
          “Kalau aku, aku mau jadi Madame Giry,” kata Hime. “kalau kamu mau jadi siapa, lin?”
          “Aku.....” ketika Alina menjawab, ucapannya terpotong Edward.
          “Kurasa, kamu tuh, perfect jadi Christine Daae, lin. Maksudku, suaramu sangat mirip dengan dia,” kata Edward sambil mengunyah Tortelininya.
          Alina mengangguk. “iya, Phantom of the opera adalah salah satu drama musikal favoritku, dan Christine Daae, aku suka dia dan aku mau jadi dia.”
          Keempat sahabatnya ber- oh panjang. Merekapun senang Alina ingin menjadi Christine Daae, karena mereka pikir, Alina mirip sekali dengan Christine, juga suaranya yang merdu.
          Lalu, bel masuk berbunyi. Alina dan keempat sahabatnya pun kembali ke kelas untuk pelajaran Matematika.
          Sesampainya di kelas, guru Matematika Alina, mrs. Devon datang. Kemudian, pelajaran berlangsung baik sehingga bel pulang berbunyi.
          Alina dan keempat sahabatnya pun pulang, tapi, sebelumnya mereka pergi ke rumah Alina terlebih dahulu.
          Setelah sampai di rumah Alina, Alina menunjukkan koleksi soundtrack drama musikalnya. Banyak sekali! Ada 20 lagi! Ada Les Miserables, West Side Story, Rent, Monty Pyhton Spamalot, Grease, The Phantom of the opera,  Disney Broadway: Little Mermaid,  Disney Broadway: Lion King,  Disney Broadway: Mary Poppins, Disney Broadway: Aladin, Disney Broadway: Beauty of the beast, Hello Dolly, A chorus line, Jersey Boys, Wicked, Rock of ages, Cats,  Love Never Dies, Matilda the musical, dan Annie.
“Wah, koleksi broadway kamu banyak sekali, lin!” puji Liam.
“Hehehe, makasih, ya Liam,” kata Alina tersipu malu, “ aku juga punya film cerita Phantom of the opera nya.”
“Kamu punya filmnya?” usul Liam.
“Kalau begitu, bagaimana kalau kita lihat proses ceritanya melalui film?” usul Liam.
Great idea !” Stacy terkagum- kagum dengan usul Liam. “bagaimana,guys ? Setuju, tidak?”
“Setuju!” seru Alina dan keempat sahabatnya serempak.
Lalu, Alina mengeluarkan film Phantom of the opera nya dari rak film, tapi film Phantom of the opera itu 25th anniversary, tapi nggak apa- apa, lah.
Ketika menonton, Alina dan keempat sahabatnya memperhatikan akting para tokoh Phantom of the opera dengan saksama. Akting, kostum, dan lagu- lagu, semuanya bagus. Alina paling suka lagu- lagu, semuanya bagus. Alina paling suka lagu- lagunya.
Tak lama kemudian, keempat sahabat Alina pulang. Mereka sangat puas menonton Phantom of the opera, sekarang, mereka sudah tahu drama musikal itu.

Hari sudah senja. Alina bergegas pergi ke kamarnya untuk tidur. Dia sangat tidak sabar untuk audisi besok. Dia berharap dia dapat bermain sebagai Christine Daae, seperti yang diinginkan sahabat- sahabatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar