Nihon Daisuki!
Ichi
Saat pembagian rapot SMP, aku mendapat
rapot bagus dan rangking 3. Aku senang sekali. Aku juga tidak sabar untuk
diberitahu hadiah dari Mama, karena aku akan diberikan hadiah darinya kalau
rangkingku bagus.
Setelah pembagian rapot, aku duduk
bersebelahan dengan Mama di ruang keluarga untuk mendengar hadiahnya. Roni dan
Rani juga ingin mendengar.
“Jadi hadiah Mama buat Gianna apa,
Ma?” tanyaku.
Mama lalu tersenyum menggoda. “Mau
tahu aja atau mau tahu banget?”
“BANGET!” jawabku, Roni dan Rani
serempak.
“Oke, oke. Coba tebak,” kata Mama.
“Apa?” tanyaku diikuti Roni dan Rani.
Mama lalu menepuk pundakku. “Gianna,
karena rapot dan rangkingmu bagus sekali, kamu akan Mama ajak ke Jepang.”
“APA?!” tanyaku kaget, “Mama mau ngajakin
Gianna.....KE JEPANG?!”
“Iya, karena Bahasa Jepangmu sudah
bagus sekali, kamu akan Mama ajak ke Jepang setelah libur dua minggu kamu dan adik-adikmu selesai. Mama akan kerja di sana, dan kamu
akan sekolah di sana setahun,” kata Mama.
“OH MY GOD!” aku langsung memeluk
Mama, lalu aku berkata dengan Bahasa Jepang, “Arigatou, okaa-san! (Terima kasih)”
“Dou
itashimashite, Gianna-san (Sama-sama, Gianna),” jawab Mama, kemudian beliau
mencium keningku lalu beranjak pergi ke dapur untuk memasak makan siang. Aku
sangat tidak menyangka aku akan sekolah di sana setahun.
Setelah itu, Roni dan Rani duduk
bersebelahan denganku. Wajah mereka berdua tampak sedih.
“Kalian nggak apa-apa? Kok kalian
sedih?” tanyaku sambil mengelus punggung mereka.
Rani menghela napas, lalu berkata,
“kami senang Mama dan kakak akan ke Jepang, tapi pas kita dengar kalian akan di
Jepang setahun, kami akan merasa kesepian kalau kalian tidak ada.”
“Iya, kak. Kita jadi tidak bisa
bermain, bercanda, dan mengobrol bareng kakak, deh selama setahun,” keluh Roni.
Aku lalu menghibur mereka, “sudah.
Kalian berdua jangan mengawatirkan kakak dan Mama. Kan kalian masih punya Papa.
Kalian juga akan ditemani Kakek dan Nenek.”
Kemudian mereka memelukku. Aku pelukan
mereka. “Makasih, ya kak,” kata Roni, “tapi kakak harus janji untuk selalu
menghubungi kami ketika kakak di Jepang.”
Aku mengangguk, “iya, kakak janji akan
menghubungi kalian setiap hari.”
******
“Wow, kamu baik banget sama
adik-adik kamu,” kata Mas Edwin, kakaknya Danang dan yang tertua diantara kami
berlima. Dia menjalani kuliah di Universitas Indonesia dan mengambil fakultas
hukum.
“Ya begitulah Kak Gianna. Selalu ada
ketika kita lagi ada masalah,” kata Roni, “sekarang bisa lanjutin nggak,
ceritanya?”
“Oke,” jawabku. Lalu aku melanjutkan
cerita.
******
Tidak ada komentar:
Posting Komentar