Hari-Hari
di John Robert Powers
Satu hari, Mama memberitahuku
tentang sebuah sekolah kepribadian. Namanya John
Robert Powers (disingkat JRP). Kayak
nama orang ya? Karena nama pemiliknya juga sama. Sekolah kepribadian ini bertujuan
untuk pengembangan kepribadian dan pengembangan komunikasi. Mama memintaku
belajar di sekolah ini untuk mengisi kegiatan ketika sekolahku libur dan
menjadi orang yang lebih baik.
Sekolah ini memiliki dua program, Lifetime dan holiday program. Karena aku ingin mengikuti ini untuk mengisi
liburan, aku mengambil holiday program.
Di Jakarta, JRP berada di dua lokasi, Kuningan dan Kelapa Gading. Aku bersekolah
di JRP Kuningan. Holiday program ini
berlangsung dua minggu, dari tanggal 13-23 Desember 2016. Waktu pulangnya
berbeda. Ada yang jam tiga, jam empat, dan jam enam lima belas. Aku pulang naik
motor suami pembantuku.
Hari pertama (13 Desember) berisi dua
pelajaran. Yaitu Personal Growth 1
dan Orientasi. Kami pulang jam tiga. Di Personal
Growth 1, kami belajar mengenai kepribadian boleh ditampilkan dan
disembunyikan dari siapa saja, sikap, pola pikir, mental, dan lain-lain. Kami
juga diberi tugas untuk menuliskan sepuluh kepribadian yang berada dalam diri
kita. Jadi aku menulis:
1.
Autistic=Autistik
2.
Friendly=Ramah
3.
Grumpy=Pemarah
4.
Sympathetic=Simpatik
5.
Creative=Kreatif
6.
Shy=Malu
7.
Scared=Penakut
8.
Curious=Ingin Tahu
9.
Outgoing
(Sometimes)=Suka keluar (kadang-kadang)
10.
Sensitive=Sensitif
Begitulah sepuluh kepribadian yang
aku tulis. Setelah itu, kami orientasi setelah makan makan siang yang
disediakan di sekolah ini. Kami belajar tentang peraturan-peraturan di JRP. Aku masih ingat kalau kita harus
berpakaian rapi, dan kita tidak boleh memakai kaos oblong dan celana jeans ke sekolah itu karena tidak sopan.
Kami juga belajar makna POWERS. Yaitu:
P: Positive Attitude (sikap positif)
O: Other People (orang lain)
W: Words (kata-kata)
E: Expand (memperluas)
R: Realize your goal (menyadari targetmu)
S: Spiritual (Rohani)
Di hari kedua, ada tiga pelajaran,
yaitu hairstyle and make up (gaya
rambut dan berdandan), figure control (pelajaran
untuk menjaga kesehatan badan), dan visual
poise 1. Di hairstyle and make up,
kami diajari berbagai gaya rambut, cara mengurus wajah, dan cara berdandan. Di fugure control, kami belajar mengenai empat
tipe tubuh wanita dan makanan yang sehat untuk tubuh kita. Selain itu, kami
juga olahraga. Kami melakukan push up,
sit up, leg race, barbel, dan lain-lain. Kemudian di visual poise 1, kami belajar cara duduk yang sopan, empat pose
tangan, dua pose kaki, dan berjalan sopan di catwalk. Kayak top model ya! Kami pulang jam enam lima belas, dan rasanya
lelah sekali pulang malam. Apalagi jalanannya macet.
Di hari ketiga, ada dua pelajaran,
yaitu social grace dan wardrobe 1. Kami pulang jam tiga, sama
seperti hari pertama. Di social grace, kami
belajar mengenai sopan santun. Kami belajar mengenai cara berkenalan yang
benar, kata-kata ajaib, perilaku buruk, dan sopan santun di berbagai tempat.
Sedangkan di wardrobe 1 kami belajar
mengenai berbagai gaya baju, dua diantaranya adalah casual dan formal. Kami
juga belajar empat tipe tubuh wanita, sama seperti di figure control. Tipe-tipe tubuhnya ada yang bentuk pir, apel,
pisang, jam pasir (sudah langka), dan atletik. Guruku bilang tubuhku berbentuk
apel karena bagian atas tubuhku besar. Kami juga belajar mengenai baju-baju
yang cocok di tubuh kita. Jadi untuk wardrobe
2, kami harus membawa tiga baju casual dan tiga baju formal. Kita juga
harus membawa enam baju untuk minggu depan. Jadi kami harus membawa dua sepatu,
satu casual dan satu formal. Kami juga diperbolehkan membawa aksesoris.
Di hari keempat dan hari terakhir
minggu pertama, kami belajar acting
(peran). Kami pulang jam empat. Pelajaran acting
di JRP berbeda dengan pelajaran acting
di sekolah. Kami belajar mengenai acting
sehari-hari. Kami juga disuruh bercerita dengan acting. Kami diajari oleh seorang sutradara. Beliau menunjukkan
kami sebagian karya-karya filmnya.
******
Di hari pertama minggu kedua, kami
belajar MC 1, wardrobe 2, dan visual poise 2. Kami pulang jam enam
lima belas, sama seperti hari kedua di minggu pertama. Di MC 1, kami belajar tentang cara menjadi pembawa acara. Walaupun aku
tidak tertarik dengan membawa acara, pelajaran ini bagus untuk menjadi
pembicara yang percaya diri. Kami belajar bahwa untuk menjadi pembawa acara
yang sukses, kita harus mempunyai gaya sendiri, keunikan, dan kredibilitas.
Selain itu, kita juga belajar dua kategori pembawa acara. Ada yang formal (
contoh: seminar) dan Informal (contoh: ulang tahun). Lalu masih banyak hal lain
yang kita pelajari di pelajaran MC ini. Kalau warbrobe 2 adalah lanjutan dari wardrobe
1. Kami harus mengisi analisa bentuk tubuh ideal kami. Tapi sebelum itu,
guru kami mengukur panjang kepala, lebar kepala, lebar bahu, lebar pinggul,
lingkar dada, lingkar pinggang, lingkar pinggul, panjang kepala sampai
pinggang, dan panjang pinggang sampai mata kaki. Setelah itu, kami menulis
bagian badan apa saja yang ideal. Hanya ada dua bagian yang tidak ideal di
badanku, yaitu “pinggang 25 cm lebih kecil dari pinggul” dan “jarak dari
pinggang ke bawah sama dengan ukuran 5 kali ukuran panjang kepala” Kemudian
kami memakai baju-baju casual dan formal yang kami pilih. Lalu kami memilih
salah satu baju casual dan formal untuk dipakai di exit interview (wawancara keluar). Di visual poise 2, kami
mengulangi pelajaran di visual poise 1 sekaligus latihan exit interview. Ada dua ronde. Di ronde 1, kami harus melakukan
salah satu pose tangan dan pose kaki, kemudian jalan model sampai ke mikrofon.
Lalu kami harus memperkenalkan diri, karena di exit interview, kita akan di wawancara oleh presiden JRP Indonesia.
Sementara di ronde 2, kami harus melakukan pose kaki dan tangan empat atau lima
kali, lalu melakukan pose duduk.
Di hari kedua, kami belajar MC 2, Financial Management, dan counseling. Kami pulang jam enam lima
belas, LAGI. MC 2 adalah lanjutan dari MC 1. Kami diberikan kertas script pembawa acara. Ada delapan
bagian. Aku disuruh melakukan bagian tujuh dan delapan. Kami direkam di hp guru
MCnya, dan aku malah berantakan karena ada kata-kata yang aku lupa. Di
financial management, kami belajar tentang uang. Kami belajar mengenai apa yang
kita butuhkan dan apa yang kita inginkan dengan uang. Sementara di counseling, kami berbicara dengan psikolog
mengenai kami bersama orang tua kami, tapi secara bergiliran. Jadi aku
berbicara dengan psikolog bersama Mama, lalu kami makan malam dan pulang bareng
naik mobil Mama.
Di hari ketiga, kami belajar Table Manners dan Photo Session. Kami pulang jam empat. Di Table Manners, kami belajar tujuan, macam-macam waktu makan
(sarapan, makan siang, makam malam), jamuan-jamuan makan, sopan santun ketika
makan, dan posisi garpu dan sendok ketika istirahat atau selesai makan. Setelah
itu, kami praktek makan di restoran formal. Kami disajikan roti dan mentega
terlebih dahulu, kemudian kami disajikan dua hidangan pembuka, yaitu salad
dingin dan sup krim ayam. Lalu kami disajikan hidangan utama, yaitu chicken steak dengan kentang goreng dan sayur. Kemudian kami
disajikan puding coklat untuk hidangan penutup. Hanya saja aku tidak suka
puding coklat. Lalu kami diberikan cangkir dan sendok untuk belajar mengaduk
kopi atau teh. Setelah itu, kami melakukan photo
session. Kami difoto sambil diarahkan oleh fotografer. Kami juga main games dan melakukan mannequin challenge.
Di hari keempat, kami belajar Personal Growth 2 dan Public Speaking in English. Personal Growth 2 adalah lanjutan dari Personal Growth 1. Di Personal Growth 2, kami belajar mengenai
hubungan interpersonal. Kami belajar kalau kita selalu membutuhkan orang lain di
setiap aspek hidup kita. Kami juga belajar mengenai ketegasan (Bahasa Inggris: Assertiveness) dan pola hubungan dengan
orang lain. Di Public Speaking in English,
kami belajar variasi vokal dalam berbicara di depan banyak orang. Kita
harus mengecilkan atau meningkatkan volume ketika berbicara. Kami juga membaca tongue twisters, drama, dan pidato I have a dreamnya Martin Luther King Jr.
Kami membaca pidatonya per-bagian.
Di hari kelima dan hari terakhir di JRP,
kami melakukan exit interview. Kami
melakukan apa yang diajarkan di Visual
Poise 2, yaitu pose tangan dan kaki, jalan di catwalk, setelah itu
memperkenalkan diri di depan presiden JRP Indonesia. Kamudian kami di wawancara
oleh beliau. Kami memakai baju casual ketika di wawancara. Setelah itu, kami
berganti baju formal. Kemudian kami berpose empat atau lima kali dan melakukan
dua pose duduk. Lalu kami berfoto bersama sang presiden. Setelah itu, kami
berfoto untuk sertifikat JRP dengan baju formal kami.
Pengalamanku di JRP sangat
menyenangkan dan bermakna. Teman-teman dan guru-gurunya baik, dan ketika di
JRP, aku memberitahukan kondisi dan menunjukkan kedua buku karanganku ke
mereka. Guru-gurunya juga memintaku berfoto dan membuat video dengan kedua
bukuku, kemudian dimasukkan ke instagram JRP. Aku senang bisa mengikuti ini,
karena di sekolah ini, aku belajar untuk menjadi orang yang lebih baik.
******
Aku dan teman-teman di John Robert Powers (2016)