Liburan Ke Jepang
Di
Buku keduaku, aku menulis kalau aku selalu ingin ke Jepang. Sekarang,
keinginanku untuk pergi ke negara itu telah terkabul. Aku merasa senang sekali.
Aku dan keluargaku menginap satu minggu disana, dari 30 April sampai 4 Mei
2016. Bahasa Jepangku masih belum bagus, jadi aku pakai saja kata-kata Jepang
yang aku tahu.
Aku
dan keluargaku berangkat pagi sekali, dari rumah ke Bandara Soekarno Hatta naik
taksi, sama seperti waktu kami ke Hong Kong. Karena Jepang jauh sekali dari
Indonesia, kami pergi ke Hong Kong dulu, baru ke Jepang. Kami pergi naik
pesawat Cathay Pacific. Pesawat ini
mempunyai TV, jadi ketika masih dalam perjalanan, kami menonton film-film atau
acara favorit kami.
Kami
sampai di Jepang malam. Kemudian kami naik mobil jemputan dari Bandara Haneda ke
Hotel Grand Pacific Le Daiba di Odaiba.
Hotelnya mewah sekali. Selain itu, toliet di kamar kami memiliki banyak tombol
untuk membantu kita membersihkan kotoran setelah kita buang air. Hotel ini
bagus, tapi ada beberapa hal yang kami tidak suka di hotel ini. Pertama,
colokan charger di kamarnya aneh. Aku pikir aku dan adikku jadi tidak bisa
mengisi baterai HP kami, tapi ada yang menyiapkan adaptor, supaya kita bisa
mengisi baterai HP kami. Kedua, bantal-bantal di tempat tidur kami terlalu empuk,
jadi aku dan adikku sedikit tidak bisa tidur. Lalu yang ketiga, channel-channel
di Tvnya banyak yang lokal. Kami berdua menjadi kesal. Kami harap ada channel
yang memakai Bahasa Inggris, dan ternyata, ada satu channel yang memakai Bahasa
Inggris dan channel itu adalah CNN. Aku dan adikku kesal sekali. Tapi aku masih
suka dengan suasana hotelnya.
Di
hari pertama liburan, kami pergi ke Museum Madame Tussaud Tokyo. Kami berfoto dengan
banyak selebriti, terutama yang kami tahu. Ada Johnny Depp, Lady Gaga (kedua
kalinya setelah di Hong Kong), Marilyn Monroe (juga kedua kali), Putri Diana,
Meryl Streep, Julia Roberts, Leonardo Dicaprio, Kate Winslet, Pharell Wiliams, dan
lain-lain. Setelah itu, kami pergi ke museum lukisan 3D sama seperti di Eco Green Park di Malang, tapi ada
banyak sekali lukisan.
Aku dan Adikku Di Museum Gambar 3D
Kemudian kami berfoto di depan replika Statue of Liberty di Daiba Park, lalu
kami ke Mall Aqua City Odaiba dan Diver City. Di Mall Aqua City Odaiba, kami melihat sebuah tempat anjing dan kucing,
selain itu, masih banyak hal luar biasa yang kami lihat di mall ini. Sementara
di Diver City, kami berfoto di depan
patung Gundam, lalu kami pergi ke toko Hello Kitty untuk membeli tas selempang
Hello Kitty untuk Chacha. Aku juga membeli tas kecil dan kaos Hello Kitty Japan.
Sorenya,
kami pergi ke Shibuya. Disana kami berfoto di depan patung anjing bernama Hachiko,
lalu kami ke Daiso untuk membeli
oleh-oleh untuk teman-teman. Kami agak susah pergi ke sana, karena Shibuya itu
ramai seperti kota New York. Jadi aku memakai Bahasa Jepangku untuk menanyakan
dimana Daiso berada. Selain membeli
oleh-oleh, kami makan malam di restoran kari Nepal. Itu adalah kedua kalinya
kami makan kari karena di Mall Aqua City
Odaiba, kami makan siang kari.
Di
hari kedua, kami pergi ke Tokyo Disney
Sea. Pertama kami ke Arabian Coast.
Kami menaiki Jasmine’s Magic Carpet, Sinbad’s Voyage Adventure, dan menonton Genie’s Magic Show. Setelah itu kami ke Mermaid Lagoon. Kami menonton King Triton’s Concert. Lalu kami ke Mysterious Island untuk menaiki kapal
selam 20.000 Leagues Under The Sea. Malamnya,
kami menonton Fantasmic dan Kembang
Api.
Aku
berfoto dengan empat tokoh Disney. Pertama
aku berfoto dengan Pangeran Eric sebelum masuk ke Mermaid Lagoon. Dia ganteng sekali, dan banyak gadis ingin berfoto
dengannya. Lalu aku berfoto dengan boneka Harimau bernama Chandu dari Sinbad, Daisy dan Ariel.
Aku bersama tokoh-tokoh Disney
Di
hari ketiga, kami bertemu dengan Kak Gita, mahasiswa Mama yang sudah setahun
tinggal di Jepang. Lalu kami pergi ke istana kaisar Jepang. Kami hanya melihat
dan berfoto. Kemudian kami ke makan siang di restoran mi soba yang ada di
stasiun MRT Ueno. Mi soba di restoran itu sangat enak sekali.
Setelah
makan siang, kami pergi ke kebun binatang Ueno, tapi kami ke Harajuku karena
antrian di kebun binatang Ueno panjang sekali. Ya, antrian di Jepang selalu
panjang karena orang-orang Jepang itu sabar. Selain itu, mereka juga mempunyai
kaki yang kuat untuk berjalan. Jadi setiap kali kita berjalan, kedua kaki kami
lama-kelamaan jadi sakit sehingga kita harus beristirahat.
Di
Harajuku, kami pergi ke Kuil Meiji. Disana ada tempat menulis doa, lalu kita
menaruhnya di kotak, supaya kalau kotaknya penuh, semua kertas doanya dibakar
dan abunya akan naik ke langit. Selain itu, kami juga ke tempat ramalan dimana
kita mengambil sebuah ramalan, tapi hanya untuk bersenang-senang. Aku mengambil
2 ramalan. Satu Bahasa Jepang, dan satu Bahasa Inggris. Buat ramalan Bahasa
Jepang, karena aku belum pintar Bahasa Jepang, aku meminta Kak Gita
menerjemahkannya, tapi Kak Gita tidak tahu arti ramalan itu, Mama memfoto
ramalan itu dengan Hpnya, lalu bertanya ke teman-temannya mengenai arti ramalan
tersebut. Buat ramalan Bahasa Inggris, Mama membantuku menerjemahkannya, lalu
beliau memberitahu arti ramalan tersebut.
Aku, Ramalan, dan Tempat Menulis Doa Di Kuil Meiji
Setelah ke Kuil Meiji, kami pergi ke kafe
kucing. Kami hanya bermain dan mengelus kucing-kucing di kafe tersebut. Mereka imut sekali. Selain
itu, kami juga belanja oleh-oleh dan makan malam di restoran kebab halal yang Kak
Gita tunjukan ke kami. Rasa kebabnya enak sekali, aku jadi ingin makan lagi.
Aku dan Adikku di Kafe Kucing
Di
hari terakhir, aku dan adikku tetap berada di hotel. Kenapa? Karena kedua kaki
kami sakit sekali setelah banyak antri dan jalan. Jadi sementara kami berada di
hotel, Papa dan Mama pergi ke Asakusa. Kami makan siang mi yang kami beli di
minimarket dekat hotel. Kami juga main dengan ds kami ketika mengistirahatkan
kedua kaki kami. Tapi kami tidak bisa tinggal di hotel berlama-lama karena kami
harus menemani Mama dan Papa berbelanja di Mall Aqua City Odaiba. Selain itu, kami juga melihat Rainbow Bridge sebelum kita kembali ke
hotel untuk tidur.
Liburanku
di Tokyo ini, memberikan banyak pengalaman bagiku. Aku belajar kalau
orang-orang Jepang itu sabar, dan itu karena antrian panjang di setiap tempat.
Selain itu, orang-orang Jepang juga mempunyai kaki yang kuat, karena mereka
selalu berjalan, beda dengan orang-orang Indonesia seperti kami.
******
Tidak ada komentar:
Posting Komentar