Misteri Gaun Audrina
Besok adalah pesta ulang tahun teman ibu
Audrina. Audrina harus tampil sebaik mungkin. Dia mencari gaun yg mana yg dia
pakai. Ketika dia mencari gaun, dia menemukan gaun biru- emas kemudahan. Itu
adalah gaun terbaru yg dibeli ibunya. Lalu, diapun memutuskan untuk memakai
gaun itu.
Ketika Audrina
menggantung gaunnya, Audrine, adik kembarnya mendekatinya.
“Kak, kamu lagi
ngapain?” tanya Audrine.
“Kakak lagi ngatur gaun
buat pesta ulang tahun teman ibu.” Jawab Audrina.
Audrine ber- oh
panjang. Diapun melihat gaun Audrina. Sangat bagus. Ada pita emas di
sampingnya. Audrine pun memuji kakaknya.
“Gaunmu bagus, kak.
Pasti kakak akan memakainya, kan?” tanya Audrine.
“Pasti, dik,” jawab
Audrina. “nanti kakak undang teman- teman kakak ke pesta.”
“Aku juga undang teman-
teman adik. Pasti bagus kalau mereka diudang.”
Audrina mengangguk
setuju, lalu, mereka bergegas pergi ke taman pelangi, tempat teman- teman mereka berkumpul.
Sesampainya
di taman Pelangi, Audrina dan Audrine
menyapa teman- teman mereka.
“Hai!” sapa mereka.
“Halo!” sapa teman-
teman Audrina dan Audrine serempak.
“Kalian mau
ngapain? Ngundang kita ke pesta? Kapan diadakannya? Hari ini atau besok?’ tanya
Erin, salah satu teman Audrina yg suka pesta.
“Huuu...!” semuanya
menyoraki Erin.
Audrine tertawa.
“Iya. Kami akan mengadakan pesta, tapi besok diadakannya. Yg mau ikut tunjuk
tangan. Audrina segera menghitung teman- temannya.
Teman- teman
Audrina dan Audrine sebagian menunjuk tangan. Audrina segera menghitungnya.
“1, 2, 3, 4, 5.” kata Audrina. Kemudian giliran Audrine.
“1, 2, 3.” kata
Audrine.
“Jika dijumlahkan,
8 orang.” kata Audrina. “kenapa yg tidak tunjuk tangan nggak mau ikut?”
“Aku besok ke
Singapura.” Kata Shanti ( teman Audrine).
“Aku ada acara
arisan keluarga.” kata Falia ( teman Audrina).
Banyak teman
yg mengatakan kenapa mereka tidak bisa datang. Audrina dan Audrine setuju, lalu mereka mengajak teman- teman mereka kerumah dan meminta izin menelpon kepada ibu. Ibu
mereka bilang “iya!”
Ketika dirumah, teman- teman Audrina dan Audrine bermain,
menonton, membaca buku, dll.
Namun, masalah terjadi ketika Audrina mau menunjukkan gaunnya.
“AAAAARRGGHHH!!!!!!”
teriak Audrina.
Semuanya menutup
telinga. Audrine panik.
“Ada apa, kak?
Teriaknya keras banget.” kata Audrine.
Audrina menjerit.
“gaunku! HILANG!!!”
Semuanya mendekati
Audrina. Telinga mereka hampir pecah karena teriakan Audrina.
“Gaunmu hilang,
Audrina? Oke, jangan khawatir. Kami akan membantumu mencarinya. Jangan panik,
ya!” kata Firhan, teman Audrina yg suka memecahkan misteri. “sekarang, you must all do as i say.”
Pencarian pun
dimulai. Ada yg mencari di kamar mandi, kamar Audrine, teras rumah, taman,
kolam renang, dll. Namun, tidak ada yg berhasil menemukan gaun Audrina. Banyak
teman yg mencari juga di tempat yg berbeda.
Semuanya pun tidak
berhasil menemukan gaun Audrina. Audrine mengeluh sambil menghapus keringatnya.
“Maaf, kak.” kata
Audrine. “kami tidak bisa menemukan gaunmu.”
Audrina menangis.
Dia berlari ke kamarnya sambil meneteskan air mata. Dia sangat sedih karena
gaunnya hilang.
Audrine sangat
sedih melihat kakaknya. Teman- temannya merasa kecewa.
“Ck, ck, ck,
kasihan Audrina, ya.” kata Riesya (teman Audrina).
“Aku sangat tidak
tahu mengapa gaun Audrina hilang. Mungkin dicuri.” kata Ida.
“Sudahlah, yg
penting kita bisa menemukannya, kok.” kata Firhan. “ayo, kita cari lagi!”
Ketika
semuanya mencari, ibu Audrina datang.
“Assalamualaikum.”
kata ibu Audrina.
“Waalaikumsalam.”
kata teman- teman Audrina dan Audrine.
“Kalian kenapa di
sini?” tanya ibu Audrina.
“Audrina dan
Audrine mau mengundang kami ke pesta.” jawab Erin (teman Audrine) girang.
“benar begitu,
Audrine?” tanya ibu Audrina.
“Iya,” kata
Audrine, “tapi, bu, ibu lihat gaun Audrina tidak?”
Ibu pun bingung,
“memangnya kenapa Audrine?”
Audrine pun merasa
kecewa. “gaun Audrina hilang, bu.”
Ibu pun kaget
mendengarnya, lalu, beliau mengeluarkan sesuatu dari tasnya. Ternyata....
“GAUN AUDRINA!!!!”
seru Audrine dan teman- teman.
“Sepertinya kita
menemukan pencurinya ternyata.” kata Firhan. “ayo, Audrina sudah nangis karena
gaunnya!”
Firhan membawa ibu
Audrina ke kamar Audrina. Audrina masih menangis di bantalnya hingga basah.
“Audrina!” seru
Firhan.
“Apa?” tanya
Audrina. Pikirannya masih dipenuhi oleh gaunnya yg hilang.
“KITA MENEMUKAN
PENCURINYA!!!!” seru teman- teman Audrina.
Ibu pun masuk ke
kamar sambil membawa gaun Audrina. Firhan masih memegang tangannya.
“GAUNKU!!!” seru
Audrina. “kenapa ibu mengambilnya?”
Ibu segera
melepaskan tangannya dari tangan Firhan lalu berkata, “ibu sebenarnya tidak
mencuri gaunmu, tapi ibu bawa ke tempat mencuci baju untuk dicuci supaya
bersih. Kan, gaun itu sudah dibeli dari kemarin. Ibu hampir lupa harus
mencucinya dulu sebelum pesta.”
Semuanya membuka
mulut lebar- lebar tanda tertegun bahwa ibu Audrina tidak mencuri gaun Audrina.
“Jadi, ibu tidak
mencuri gaunku?” tanya Audrina.
“Tidak,” jawab ibu.
Audrina mengangguk
lalu memeluk ibunya. Teman- temannya bangga.
Akhirnya, setelah
gaun Audrina ditemukan, misteri pun telah di pecahkan. Keesokan harinya,
Audrina, Audrine, dan teman- temannya pun bersenang- senang di pesta ulang
tahun ibu Audrina. Audrina bangga sekali dapat memakai gaunnya yg dia suka. Dia
dapat memakainya sampai kapan pun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar