School
Melodies: Part 1
Nama
lengkapnya Aliana Johnson. Dia biasa dipanggil Alina. Ciri- cirinya, kulitnya
putih, rambutnya pirang dan bewarna oranye. Umurnya 16 tahun, kelas 9. Dia lahir
di Nebraska, 2 Mei 1996. Hobbynya? Dia suka menggambar dengan versi 3D, Modern
Dance, Badminton, dan mendengarkan musik, tapi, menyanyikan lagu- lagu
drama musikal adalah hal yang paling dia suka. Dia ingin menjadi seorang
penyanyi drama musikal yang profesional. Sekarang, dia tinggal di New York
bersama ayahnya dan ketiga kakaknya. Sejak Alina berumur 9 tahun, ibunya
meninggal karena penyakit Pheunomia yang mematikan. Jadi, dia tinggal bersama
ayah dan kakak- kakaknya saja di New York.
Alina bersekolah di New York International School atau NYIS, salah satu sekolah
swasta internasional di New York. Sekolah ini mempunyai 5 lantai, lantai 1
untuk TK dan Kantin, lantai 2 untuk SD 1, 2, dan 3, lantai 3 untuk SD kelas 4,
5, dan 6, lantai 4 untuk SMP, dan lantai 5 untuk Theatre sekolah
tempat murid murid NYIS tampil. Alina suka sekali sekolah di NYIS, karena
banyak fasilitas lengkap dan luas. Alina mempunyai 4 sahabat, diantaranya: William
Mcginty ( Liam), Edwardian Francour ( Edward), Stacy Mcfarlane ( Stacy ( baca:
Steisi) ), dan Himeko Akatsutmi ( Hime).
Pagi itu, seperti biasanya Alina pergi ke NYIS bersama sahabat- sahabatnya.
Mereka sangat bersemangat hari Senin ini, karena setiap hari Senin ada kelas
musik, dan Alina dan sahabat- sahabatnya sangat menyukai musik.
Sesampainya di kelas, bel masuk berbunyi, lalu, Alina dan sahabat- sahabatnya
bergegas pergi ke kelas musik. Di dalam sudah ada teman- teman mereka dan guru
musik mereka, Madame Hilton.
“Good Morning, everyone,” kata Madame Hilton.
“Good Morning, madame,” kata Alina dan murid- murid kelas 9 serempak.
“Okay now i want you all to step foward one by one and show your musical
talent. I’ll start with Alina, first,” Kata Madame Hilton.
Lalu, Alina maju ke depan dan menyanyikan lagu Climb Every Mountain dari
Sound Of Music. Ketika
Alina bernyanyi, banyak murid yang menutup mata sambil mendengar nyanyian Alina
yang merdu dan bagus seperti penyanyi- penyanyi opera, karena itulah, banyak murid
yang menyukai Alina.
Setelah Alina bernyanyi, Liam pun maju lalu dia menyanyikan lagu Bring
Him Home dari pertunjukan drama musikal Les Miserables.
Liam juga jago menyanyi. Cita- citanya? Dia ingin menjadi penulis lagu.
Rambutnya hitam kecoklatan. Selain menyanyi, Liam juga pandai Sulap, memasak,
dan Logika.
Setelah Liam tampil, Stacy maju dengan biola. Dia menampilkan lagu Requiem nya
Mozart. Stacy memang ahli dalam memainkan biola. Dia mulai bermain biola sejak
dia berumur 11 tahun. Sekarang, dia berumur 15 tahun dan permainan biolanya
sudah mulai bagus. Dia sangat menyukai idola- idola musik klasik. Diantaranya
Mozart, Thaikovsky, dan Beethoven. Lagu- lagu yang dia sukai, ada Swan Lake ( Thaikovsky),
Eine Klaine Nachtmusik ( Mozart), Symphony no. 9 ( Beethoven), dan lain- lain.
Selain bermain biola, Stacy juga suka menyanyi dan Taekwondo. Dia bercita- cita
menjadi seorang musisi.
Kemudian, Edward melanjutkan pelajaran. Dia memainkan oboe. Dia menampilkan
lagu Bolero karya Maurice Ravel. Dia sangat jago memainkan
oboenya. Dia adalah anak pindahan dari Perancis ke New York. Sesuai dengan
namanya, Edwardian Francoeur, namanya seperti orang Perancis. Rambutnya bewarna
coklat tua. Selain bermain oboe, Edward juga pandai menyanyi, bercerita, dan
Bahasa Perancis. Cita- citanya adalah menjadi sutradara seperti pamannya.
Lalu, Hime maju dan menyanyikan lagu Dark Waltz. Dia asli orang
Jepang. Dia pindah dari Jepang ke New York waktu SD kelas 4. Suaranya merdu
seperti Alina. Selain menyanyi, Hime juga pandai berpidato dan membaca puisi
bahasa Jepang. Cita- citanya adalah menjadi guru bahasa Jepang.
Tak lama kemudian, setelah Alina dan teman- temannya menampilkan bakat musik
mereka masing- masing, madame Hilton memberi pengumuman.
“Bulan depan, SMP NYIS akan mengadakan School Melodies 2012,” kata
Madame Hilton.
“YEEEY!!!” seru murid- murid serempak, mereka memang suka kegiatan School
Melodies. Itu adalah kegiatan dimana murid- murid SMP NYIS menampilkan
drama musikal, seperti Les Miserables, Phantom of the opera,
West Side Story, Hello Dolly, Annie, Disney Broadway :
Mary Poppins, dan lain- lain, seperti tahun lalu, SMP NYIS
menampilkan Les Miserables, dan Alina dan keempat sahabatnya telah
lulus audisi untuk tampil di drama musikal itu. Alina sebagai Fantine, Liam
sebagai Jean Valjean, Edward sebagai Marius, Stacy sebagai Cosette dewasa, dan
Hime, dia menjadi Eponine.
“Jadi, School Melodies tahun ini apa, Madame?” tanya Alina.
“Tahun ini,” kata Madame Hilton, “kalian akan menampilkan Phantom of
the opera.”
“YEEEEEEEY!!!!” seru murid- murid serempak. Alina sangat menyukaiPhantom of
the opera sebagai drama musikal favoritnya, karena, dia sudah menonton
drama musikal itu sejak umur 9 tahun, sebelum ibunya meninggal dunia. Alina
juga mempunyai banyak souvernir dari drama musikal tersebut. Ada Magnet
kulkas, soundtrack, kalung, anting, film, dan buku programnya, dan
sekarang, tahun ini, dia ingin sekali main di drama musikal itu.
Anyways,
back to the story!
“Jadi,
penentuan perannya gimana, madame?” tanya Edward.
“Kita ngadakan seleksi peran besok,” kata Madame Hilton, “ mulai besok jam 9,
kalian harus datang ke ruang musik ini, tapi sebelumnya, kalian harus mendaftar
dulu di meja saya ketika istirahat, setuju?”
“SETUJU!!!” seru murid- murid.
“Hari ini, pelajaran musiknya cukup sampai di sini. Sekarang, kalian boleh
kembali ke kelas!” kata Madame.
“OK, THANK YOU, MADAME!” seru murid- murid, kemudian, mereka beranjak pergi
kembali ke kelas karena sebentar lagi, pelajaran IPS akan segera dimulai.
Setelah
pelajaran IPS selesai, Alina dan keempat sahabatnya mengobrol tentang Phantom
of the opera yang diberitahu madame Hilton tadi.
“Kamu nanti mau berperan jadi siapa, Edward?” tanya Alina sambil menyendok nasi
goreng pesanannya.
“Aku, sih mau jadi Raoul,” kata Edward, “dia tampan banget.”
“Kalau kamu, mau jadi siapa, Stacy?” tanya Alina.
“Aku, sih mau jadi Meg Giry,” kata Stacy, “karena rambutnya pirang keemasan
sepertiku, hehehe......”
“Memang, Meg itu sangat mirip denganmu,” kata Liam. “aku ingin menjadi Phantom.
Perannya bagus banget.”
“Kalau aku, aku mau jadi Madame Giry,” kata Hime. “kalau kamu mau jadi siapa,
lin?”
“Aku.....” ketika Alina menjawab, ucapannya terpotong Edward.
“Kurasa, kamu tuh, perfect jadi Christine Daae, lin. Maksudku,
suaramu sangat mirip dengan dia,” kata Edward sambil mengunyah Tortelininya.
Alina mengangguk. “iya, Phantom of the opera adalah salah satu drama musikal
favoritku, dan Christine Daae, aku suka dia dan aku mau jadi dia.”
Keempat sahabatnya ber- oh panjang. Merekapun senang Alina ingin menjadi
Christine Daae, karena mereka pikir, Alina mirip sekali dengan Christine, juga
suaranya yang merdu.
Lalu, bel masuk berbunyi. Alina dan keempat sahabatnya pun kembali ke kelas
untuk pelajaran Matematika.
Sesampainya di kelas, guru Matematika Alina, mrs. Devon datang. Kemudian,
pelajaran berlangsung baik sehingga bel pulang berbunyi.
Alina dan keempat sahabatnya pun pulang, tapi, sebelumnya mereka pergi ke rumah
Alina terlebih dahulu.
Setelah sampai di rumah Alina, Alina menunjukkan koleksi soundtrack drama
musikalnya. Banyak sekali! Ada 20 lagi! Ada Les Miserables, West Side Story, Rent, Monty Pyhton Spamalot,
Grease, The Phantom of the opera, Disney Broadway: Little Mermaid,
Disney Broadway: Lion King, Disney Broadway: Mary Poppins, Disney
Broadway: Aladin, Disney Broadway: Beauty of the beast, Hello Dolly, A chorus
line, Jersey Boys, Wicked, Rock of ages, Cats, Love Never Dies, Matilda
the musical, dan Annie.
“Wah,
koleksi broadway kamu banyak sekali, lin!” puji Liam.
“Hehehe,
makasih, ya Liam,” kata Alina tersipu malu, “ aku juga punya film cerita Phantom
of the opera nya.”
“Kamu punya
filmnya?” usul Liam.
“Kalau
begitu, bagaimana kalau kita lihat proses ceritanya melalui film?” usul Liam.
“Great
idea !” Stacy terkagum- kagum dengan usul Liam. “bagaimana,guys ?
Setuju, tidak?”
“Setuju!”
seru Alina dan keempat sahabatnya serempak.
Lalu, Alina
mengeluarkan film Phantom of the opera nya dari rak film, tapi
film Phantom of the opera itu 25th anniversary,
tapi nggak apa- apa, lah.
Ketika
menonton, Alina dan keempat sahabatnya memperhatikan akting para tokoh Phantom
of the opera dengan saksama. Akting, kostum, dan lagu- lagu, semuanya
bagus. Alina paling suka lagu- lagu, semuanya bagus. Alina paling suka lagu- lagunya.
Tak lama
kemudian, keempat sahabat Alina pulang. Mereka sangat puas menonton Phantom
of the opera, sekarang, mereka sudah tahu drama musikal itu.
Hari sudah
senja. Alina bergegas pergi ke kamarnya untuk tidur. Dia sangat tidak sabar
untuk audisi besok. Dia berharap dia dapat bermain sebagai Christine Daae,
seperti yang diinginkan sahabat- sahabatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar