School Melodies: Part 3
7 Desember 2012, School Melodies 2012, it’s
finally here ! Alina pun sangat tidak sabar untuk bermain di Phantom
of the opera demi membahagiakan ibunya. Keempat sahabatnyapun juga
tidak sabar untuk memainkan peran mereka.
Drama dimulai pada jam 07:00 pagi, jadi, Alina dan keempat sahabatnya harus
datang jam 05:30 pagi. Pagi sekali, ya! Karena, mereka harus dirias dulu sebelum School
Melodies dimulai. Jadi, mereka harus menggunakan kesempatan baik ini
dengan lancar di panggung lantai 5 nanti.
Jam 06:00, seperti biasanya Alina dan teman- temannya dirias oleh penata rias
masing- masing. Oya, sebagian dari mereka telah mengundang keluarga mereka
untuk datang ke NYIS untuk menonton. Alina mengundang ayah dan ketiga kakaknya
untuk menonton, Stacy, dia mengundang kakak dan kakeknya, sedangkan Edward dan
Hime, mereka tidak mengundang keluarga mereka karena ada urusan penting, jadi,
nggak papa, lah......
Tak lama kemudian, semua orang sudah berkumpul. Stacy mengintip dibelakang
tirai, banyak sekali orang- orang yang datang. Dia mulai grogi.
“Waduh, banyak orang, nih lin. Im getting a little nervous, bagaimana
ini?” tanya Stacy.
“Don’t be nervous, Stacy. Walaupun banyak orang, pikirkan pertunjukkan ini,
jangan pikirkan orang- orang yang banyak itu, oke?” hibur Alina berusaha
mentenangkan Stacy.
“Oke, lin,” Stacy menghela napas lega. Lalu, Madame Hilton menghampiri mereka.
“Kalian sudah siap, belum? Pertunjukkannya udah mau dimulai, tuh!” kata Madame
Hilton.
“Oke, Madame! Kami sudah siap,” kata Alina dan Stacy. Lalu, mereka bergegas ke
belakang panggung.
Sementara itu, di luar panggung......
“Ladies and gentlemen, boys and girls, welcome to NYIS stage. Please, turn
off your mobile phones and no flash protography. Do not talk, eat, drink, read,
smoking, and don’t do something else that dangerous during the show, and now,
put your hands together for our special NYIS School Melodies 2012: Phantom of
the opera! ” ucap MC yang berbicara lewat alat pengeras suara.
Pertunjukkan pun dimulai dengan Prolog dan Overture nya
terlebih dahulu. Para penonton tampak terkagum- kagum dengan lampu Chandelier
besar yang dinaikkan ke atas panggung pada saat musik Phantom of
the opera dimulai. Setelah musik selesai, Lucille yang berperan sebagai
Carlotta muncul dengan nyanyian pembukanya yang merdu, lalu, Gerald yang
berperan sebagai Piangi muncul bersama murid-murid yang menjadi warga- warga
Paris Opera House, salah satunya Christine Daae (Alina), Meg Giry (Stacy), dan
gadis- gadis ballet yang lainnya. Mereka melakukan salah satu tarian di Phantom
of the opera.
Para penonton pun juga terkagum- kagum ketika melihat Alina menyanyikan
lagu Think of me dengan selendangnya. Dia terlihat seperti
penyanyi opera yang cantik ketika menyanyikan lagu itu. Ayahnya sungguh bangga
dan terharu terhadap prestasi yang dimiliki putrinya itu. Ketiga kakak Alina,
Veronica, Wendy, dan Eva, juga sangat bangga terhadap adik mereka.
School
Melodies : Phantom of the opera sudah mencapai babak
kedua sekarang! Babak ini adalah babak dimana Christine mempunyai kesempatan
untuk memilih diantara dua pilihan yang diberikan Phantom, tinggal bersamanya
atau Phantom akan membunuh Raoul. Keputusan Christine adalah membuat akhir
cerita Phantom of the opera .
Akhirnya, babak keduapun selesai dan para pemeran kembali maju kedepan panggung
dan memberi hormat kepada penonton.
Setelah memberi hormat, para pemeranpun pergi ke belakang panggung kemudian ada
yang menangis bahagia, bertos ria, dan berpelukan. School
Melodies 2012 pun berakhir sukses.
Liam dan Edward saling bertos ria. Stacy, dia tersenyum dan berteriak girang
bersama teman- teman lain. Hime, matanya berkaca- kaca seperti mau menangis.
Sedangkan Alina, tentu saja dia bangga karena dia telah berhasil memainkan
peran Christine Daae untuk membahagiakan ibunya.
Akhirnya,
aku berhasil! batin Alina di dalam hati, ibu, aku harap kau
menonton di alam sana. Kalau ibu menonton, ibu pasti bangga dan begitu juga
aku. Aku bahagia sekali! Aku..... sungguh bersyukur bahkan sangat bersyukur
sebab aku telah memainkan peran Christine Daae untuk ibu....
Air mata mengalir ke pipi Alina. Terbayang, dia teringat pertunjukan Phantom
of the opera yang dia tonton bersama ibunya. Diapun menyeka air
matanya. Perasaan sedih, senang, haru, dan rindu, semuanya bercampur menjadi
satu.
Lalu, Stacy datang menghampiri dan menyodorkan tisu ke Alina.
“Kau sungguh melakukan yang terbaik diluar sana, lin!” puji Stacy, “ibumu pasti
akan bangga atas penampilanmu selama ini.”
“Terima kasih, Stacy. Aku sangat menghargainya,” Alina menghapus air matanya
dengan tisu yang Stacy berikan kepadanya, “kau juga sungguh melakukan yang
terbaik.”
Stacy tersenyum haru, diapun memeluk Alina erat. Alina membalas pelukan Stacy,
lalu kembali menangis bahagia. Liam, Edward, dan Hime pun ikut terharu
melihat kedua sahabat mereka, rasanya mereka juga ingin berpelukan dengan Alina
dan Stacy, tapi akhirnya, Alina dan keempat sahabatnya berpelukan. Suasana
di belakang panggung menjadi begitu mengharukan.
Tak
lama kemudian, Madame Hilton datang dengan seorang lelaki di sebelah kanannya.
Semua murid pun berkumpul untuk melihat apa yang terjadi, sepertinya, Madame
Hilton membawa sebuah kejutan untuk Alina dan teman- temannya. Kira- kira apa,
ya?
“Wow, lelaki itu...... sepertinya aku pernah membacanya di buku program Phantom
of the opera ku,” gumam Alina setelah tangisnya mereda.
“Really ? Siapa namanya?” tanya Liam penasaran.
“Menurutku..... dia mirip Andrew Lloyd Webber,” jawab Alina.
“Andrew Lloyd Webber?! The British Broadway Composer ? Cool !”
kata Edward, lalu, Madame Hilton memulai pembicaraan.
“Good afternoon, everyone,” kata Madame Hilton.
“Good afternoon, madame,” kata Alina dan teman- temannya serempak.
“Okay, now, i just wanted to say, this
year School Melodies is all turned out success thanks to all
of you, well done !” kata Madame Hilton. Semuanya bertepuk
tangan. School Melodies 2012 pun berakhir sukses.
“All right, then, because all of you really did well on this year’s School Melodies, i
already brought someone in this theater, which is the British Broadway Composer
of Cats, Song and Dance, Starlight Express, Aspect of love, Sunset
Boulevard, The woman in white, and
the one of the broadway musical that we play, Phantom of the opera,”
jelas Madame Hilton. Semuanya ber- oh panjang.
“Oh, yeah, and of course, im really
looking foward of his next new musical, its called Love Never Dies, which
is the part 2 of the Phantom of the opera, or should i say, this
musical is continuing Phantom of the opera,” lanjut Madame Hilton, “now, have
one of you know what’s the name of this guy ?”
“I know, madame !” Alina menunjuk tangan, “he’s
Andrew Lloyd Webber!”
Semuanya kaget, sebagian juga ada yang tahu tentang Andrew Lloyd Webber. Alina
sangat menyukai pria itu, dia mengetahuinya dari buku program Phantom of the
opera, dan karena itu, dia mengangkat Andrew Lloyd Webber sebagai komposisi
drama musikal favoritnya sebab dia adalah penggemar drama musikal.
“That’s right Alina, he’s Andrew Lloyd Webber, and i
have brought him here only for seeing your Phantom of the opera presentation, and
he love it,” kata Madame Hilton senang.
Semuanya kaget lagi, rupanya Andrew Lloyd Webberlah surprise yang akan Madame
Hilton tunjukkan kepada mereka. Merekapun senang Andrew Lloyd Webber
mengunjungi NYIS, mungkin dia akan memuji atas performance Phantom of the opera mereka.
“Ok, Andrew, tell them something,” bisik Madame
Hilton kepada Andrew Lloyd Webber.
Andrew pun maju, semuanya tampak sudah tidak sabar untuk mendengar apa yang
dikatakan Andrew.
“Congrats to all of you ! I love your performance ! All
of you will received a Phantom’s mask !” kata Andrew sambil
menunjukkan paket- paket topeng Phantom yang dia punya.
Semuanya bersorak dan melompat- lompat kegirangan. Mereka pun bergegas pergi
mengambil, tapi Andrew belum selesai berbicara.
“Oh, yeah, and one more thing, you will
find a yellow ticket on the box before you open it,” lanjut Andrew.
Semuanya ber- oh panjang, lalu mereka mengantre untuk mengambil paket topeng
Phantom bersama tiket kuning yang ada diatas paket. Mulai dari Liam, Alina,
kemudian Stacy, Edward, dan seterusnya.
Setelah semuanya mendapat paket topeng Phantom, mereka mengambil tiket kuning
yang ada diatas paket, dan isinya..... ternyata sebuah tiket Love Never
Dies !
Semuanya terkagum- kagum ketika melihat tiket tersebut. Sepertinya Andrew Lloyd
Webber akan mengajak mereka menonton.
“Because your performance was great, I’ ll invite all of you to
my musical play Love Never Dies, It will be perform tomorrow at New
York Broadway Theatre.”
Semuanya bersorak gembira sekali ketika mendengar mereka akan menonton Love
Never Dies bersama Andrew di New York Broadway Theatre, lalu, mereka berfoto
berfoto bersama Andrew dengan Topeng Phantom mereka dan pulang ke rumah
masing-masing.
Setelah School Melodies berakhir, Alina dan keempat sahabatnya
pergi ke rumah Hime untuk merayakan kesuksesan School Melodies, dan
dengan tiket Love Never Dies di tangan mereka, mereka sudah tidak
sabar untuk menonton Love Never Dies besok, it was the best
School Melodies ever!