Rabu, 13 Juni 2012

Musikal Laskar Pelangi



Musikal Laskar Pelangi
Hei guys, coba lihat ini!” panggil kak Bunga kepadaku, Fierra, Sasya, Gina, dan Kelly.
“Ada apa, kak?” tanya kami.
“Lihat! Ada pertunjukan di koran ini!” jawab kak Bunga sambil menunjukkan gambar pertunjukan di koran yg dia baca. Dan, ternyata, sebuah pertunjukan!
Aku bersama adik- adikku kaget. Ada Musikal Laskar Pelangi yg dipentaskan di TIM ( Taman Ismail Marzuki). Aku sangat suka pertunjukan musikal, karena, itu sangat bagus daripada pertunjukan lenong yg dipentaskan di sekolahku. Akhirnya, aku menemukan cita- citaku. Aku bercita- cita menjadi Artis pertunjukan musikal. Sangat beharga bagiku.
        Aku dan adik- adikku berteriak riuh sehingga ibu datang. Koran yg dipegang kak Bunga pun jatuh dari tangannya. Aku berusaha mengambilnya, tapi ibu sudah mengambilnya.
“kenapa, nih? Kok, teriaknya kencang?” tanya ibu.
            “i.....itu....kami....mme....li....hat....addda....per.....per....tun....ju.....kann.....Lass....karr.....pppelangi.” kataku ragu- ragu untuk menjawab.
“Oh, begitu. Nanti ibu beli tiketnya. Kalian suka pertunjukan musikal, kan?” tanya ibu lagi.
“Iya.” kata kami.
“Oke, gimana kalau kita nontonnya tanggal 5 Juni saja?” kata Ibu.
“SETUJU!!!!” seru kami semangat.
        Ibu pun segera pergi membeli tiket di TIM, sementara kami menonton film bersama- sama. Kami menonton film Spongebob Squarepants The Movie. Film itu banyak sekali yg lucu sehingga kami tertawa terbahak- bahak.
        Ketika kami menonton, kak Bunga membuat Popcorn dulu, tapi memakai mentega dan garam. Kami merasa enjoy ketika menonton. Setelah itu, kami semua makan siang lalu melakukan kegiatan yg berbeda. Aku melanjutkan buku ceritaku. Fierra dan Kelly menonton di Disney Channel, Sasya dan Gina bermain Finger Puppets, dan kak Bunga membuat sebuket bunga.
        Kami bermain setiap hari sehingga tibalah hari Sabtu tanggal 5 Juni, hari yg kita tunggu- tunggu. Yaitu, hari kami akan menonton Musikal Laskar Pelangi. Sebelum menonton, kami bersiap- siap dulu. Aku memakai baju lengan panjang bewarna pink kemerahan bertuliskan Ms. Friendly berwarna kuning terang, rok biru, dan jilbab putih. Fierra memakai daster kuning bergambar teddy bear, jaket orange muda, dan jepit rambut bunga. Gina dan Sasya memakai baju biru tua yg sama tapi berbeda gambar dan tulisan dan celana leging yang berbeda warna, kelly memakai dress putih yg ada glitter di bagian bawah, kuncir rambut merah, dan bros bunga. Sementara kak Bunga memakai baju lengan panjang bewarna hijau kebiruan, celana cutbrai putih dan jilbab hijau muda.
        Setelah berpakaian, kami pun bergegas pergi ke TIM bersama ibu. Tiket sudah dibawa dan mereka sudah siap untuk menonton. Sambil menunggu kami sampai, aku mengeluarkan Hpku. Aku menyalakan lagu II’L be there. Lagu itu memakai bahasa mandarin dan ada di film Doraemon robot kingdom. Hampir aku sering memainkan lagu itu.
        Tak lama kemudian, kami semua sampai di TIM. Banyak orang yg mau menonton Musikal Laskar Pelangi. Ketika ibu membayar tiket, kami mendapatkan buku. Ternyata buku program Musikal Laskar Pelangi. Setelah membayar tiket dan mendapatkan buku, kami pun duduk di kursi sesuai nomor di tiket. Kami duduk di lantai 2. Kami pun duduk di deret paling kiri. Kak Bunga duduk paling pinggir, aku duduk di dekatnya, Kelly duduk di sebelahku, Gina di sebelah Kelly, Sasya di sebelah Gina, dan ibu disebelah Sasya. Aku sudah tidak sabar untuk menonton.
        Dua jam kemudian, pertunjukan dimulai! Kami semua pun bertepuk tangan. Ada banyak sekali tokoh di pertunjukkan itu. Ada Ikal, Muslimah, Lintang, Borek, dan masih banyak lagi. Ada dua babak. Aku pun sangat senang bisa menonton pertunjukan ini. Seru banget! Namun, ketika babak kedua, banyak Moments yg membuat semua orang sedih. Ada Muslimah yg sedih ketika kepala sekolah meninggalnya sendiri, dan Lintang yg ingin berpisah dari sekolah miring. Sedih banget, kan? Mataku sampai berkaca- kaca ketika melihatnya. Kelly memelukku.
        Tapi akhirnya seru. Setelah tirai ditutup, tirai dibuka lagi! Semua tokoh Musikal Laskar Pelangi muncul lagi di panggung dan memberi hormat. Semuanya bertepuk tangan. Akhir yg menyenangkan di pertunjukan itu.

        Ketika kami pulang, aku, kak Bunga, Gina, Sasya,dan Kelly melihat kembali pertunjukan Musikal Laskar Pelangi di Hpku. Aku sangat tidak sabar lagi untuk melihat pertunjukan selanjutnya. Menurutmu, apakah melihat pertunjukan musikal sangat beharga bagimu?

Kamis, 07 Juni 2012

Misteri Gaun Audrina


Misteri Gaun Audrina
Besok adalah pesta ulang tahun teman ibu Audrina. Audrina harus tampil sebaik mungkin. Dia mencari gaun yg mana yg dia pakai. Ketika dia mencari gaun, dia menemukan gaun biru- emas kemudahan. Itu adalah gaun terbaru yg dibeli ibunya. Lalu, diapun memutuskan untuk memakai gaun itu.
        Ketika Audrina menggantung gaunnya, Audrine, adik kembarnya mendekatinya.
        “Kak, kamu lagi ngapain?” tanya Audrine.    
        “Kakak lagi ngatur gaun buat pesta ulang tahun teman ibu.” Jawab Audrina.
        Audrine ber- oh panjang. Diapun melihat gaun Audrina. Sangat bagus. Ada pita emas di sampingnya. Audrine pun memuji kakaknya.
        “Gaunmu bagus, kak. Pasti kakak akan memakainya, kan?” tanya Audrine.
        “Pasti, dik,” jawab Audrina. “nanti kakak undang teman- teman kakak ke pesta.”
        “Aku juga undang teman- teman adik. Pasti bagus kalau mereka diudang.”
        Audrina mengangguk setuju, lalu, mereka bergegas pergi ke taman pelangi, tempat teman- teman mereka berkumpul.
        Sesampainya di taman Pelangi, Audrina dan Audrine menyapa teman- teman mereka.
        “Hai!” sapa mereka.
        “Halo!” sapa teman- teman Audrina dan Audrine serempak.
        “Kalian mau ngapain? Ngundang kita ke pesta? Kapan diadakannya? Hari ini atau besok?’ tanya Erin, salah satu teman Audrina yg suka pesta.
        “Huuu...!” semuanya menyoraki Erin.
        Audrine tertawa. “Iya. Kami akan mengadakan pesta, tapi besok diadakannya. Yg mau ikut tunjuk tangan. Audrina segera menghitung teman- temannya.
        Teman- teman Audrina dan Audrine sebagian menunjuk tangan. Audrina segera menghitungnya.
“1, 2, 3, 4, 5.” kata Audrina. Kemudian giliran Audrine.
        “1, 2, 3.” kata Audrine.
        “Jika dijumlahkan, 8 orang.” kata Audrina. “kenapa yg tidak tunjuk tangan nggak mau ikut?”
        “Aku besok ke Singapura.” Kata Shanti ( teman Audrine).
        “Aku ada acara arisan keluarga.” kata Falia ( teman Audrina).
        Banyak teman yg mengatakan kenapa mereka tidak bisa datang. Audrina dan Audrine setuju, lalu mereka mengajak teman- teman mereka kerumah dan meminta izin menelpon kepada ibu. Ibu mereka bilang “iya!”
Ketika dirumah, teman- teman Audrina dan Audrine bermain, menonton, membaca buku, dll.
Namun, masalah terjadi ketika Audrina mau menunjukkan gaunnya.
        “AAAAARRGGHHH!!!!!!” teriak Audrina.
        Semuanya menutup telinga. Audrine panik.
        “Ada apa, kak? Teriaknya keras banget.” kata Audrine.
        Audrina menjerit. “gaunku! HILANG!!!”
        Semuanya mendekati Audrina. Telinga mereka hampir pecah karena teriakan Audrina.
        “Gaunmu hilang, Audrina? Oke, jangan khawatir. Kami akan membantumu mencarinya. Jangan panik, ya!” kata Firhan, teman Audrina yg suka memecahkan misteri. “sekarang, you must all do as i say.
        Pencarian pun dimulai. Ada yg mencari di kamar mandi, kamar Audrine, teras rumah, taman, kolam renang, dll. Namun, tidak ada yg berhasil menemukan gaun Audrina. Banyak teman yg mencari juga di tempat yg berbeda.
        Semuanya pun tidak berhasil menemukan gaun Audrina. Audrine mengeluh sambil menghapus keringatnya.
        “Maaf, kak.” kata Audrine. “kami tidak bisa menemukan gaunmu.”
        Audrina menangis. Dia berlari ke kamarnya sambil meneteskan air mata. Dia sangat sedih karena gaunnya hilang.
        Audrine sangat sedih melihat kakaknya. Teman- temannya merasa kecewa.
        “Ck, ck, ck, kasihan Audrina, ya.” kata Riesya (teman Audrina).
        “Aku sangat tidak tahu mengapa gaun Audrina hilang. Mungkin dicuri.” kata Ida.
        “Sudahlah, yg penting kita bisa menemukannya, kok.” kata Firhan. “ayo, kita cari lagi!”
        Ketika semuanya mencari, ibu Audrina datang.
        “Assalamualaikum.” kata ibu Audrina.
        “Waalaikumsalam.” kata teman- teman Audrina dan Audrine.
        “Kalian kenapa di sini?” tanya ibu Audrina.
        “Audrina dan Audrine mau mengundang kami ke pesta.” jawab Erin (teman Audrine) girang.
        “benar begitu, Audrine?” tanya ibu Audrina.
        “Iya,” kata Audrine, “tapi, bu, ibu lihat gaun Audrina tidak?”
        Ibu pun bingung, “memangnya kenapa Audrine?”
        Audrine pun merasa kecewa. “gaun Audrina hilang, bu.”
        Ibu pun kaget mendengarnya, lalu, beliau mengeluarkan sesuatu dari tasnya. Ternyata....
        “GAUN AUDRINA!!!!” seru Audrine dan teman- teman.
        “Sepertinya kita menemukan pencurinya ternyata.” kata Firhan. “ayo, Audrina sudah nangis karena gaunnya!”
        Firhan membawa ibu Audrina ke kamar Audrina. Audrina masih menangis di bantalnya hingga basah.
        “Audrina!” seru Firhan.
        “Apa?” tanya Audrina. Pikirannya masih dipenuhi oleh gaunnya yg hilang.
        “KITA MENEMUKAN PENCURINYA!!!!” seru teman- teman Audrina.
        Ibu pun masuk ke kamar sambil membawa gaun Audrina. Firhan masih memegang tangannya.
        “GAUNKU!!!” seru Audrina. “kenapa ibu mengambilnya?”
        Ibu segera melepaskan tangannya dari tangan Firhan lalu berkata, “ibu sebenarnya tidak mencuri gaunmu, tapi ibu bawa ke tempat mencuci baju untuk dicuci supaya bersih. Kan, gaun itu sudah dibeli dari kemarin. Ibu hampir lupa harus mencucinya dulu sebelum pesta.”
        Semuanya membuka mulut lebar- lebar tanda tertegun bahwa ibu Audrina tidak mencuri gaun Audrina.
        “Jadi, ibu tidak mencuri gaunku?” tanya Audrina.
        “Tidak,” jawab ibu.
        Audrina mengangguk lalu memeluk ibunya. Teman- temannya bangga.
        Akhirnya, setelah gaun Audrina ditemukan, misteri pun telah di pecahkan. Keesokan harinya, Audrina, Audrine, dan teman- temannya pun bersenang- senang di pesta ulang tahun ibu Audrina. Audrina bangga sekali dapat memakai gaunnya yg dia suka. Dia dapat memakainya sampai kapan pun.
       


       

       
       

Rabu, 06 Juni 2012

Arts and Crafs day!


Arts and Crafs day!
Hari ini, aku bangun pagi sekali. Karena hari ini sekolahku akan mengadakan Arts and Crafs day, yg artinya hari prakarya. Aku suka sekali berkarya. Aku mulai les melukis sejak bulan Maret. Ketika aku mencoba les di situ, ternyata aku suka sekali. Tapi, ketika aku mendengar ada hari Arts and Crafs day, aku sangat gembira mendengarnya.
“Anak- anak, waktunya sarapan!” panggil ibu kepada aku dan ketiga adikku, Faris, Sharna, dan Maisya.
“Baik, bu!” jawab kami.
Aku dan ketiga adikku bergegas pergi ke ruang makan. Di meja, sudah tersedia spageti, baloney, telur mata sapi, nasi goreng, dan sosis goreng.
Ketika kami makan, Sharna bertanya kepadaku.
“Kak, kata kamu sekolah kakak mengadakan Arts and Crafs day, kakak pasti ikut, kan?”
“Iya, kakak ikut,” kataku.
“Kakakkan, sudah mulai jago prakarya. Kan, sudah mulai les melukis dari bulan Maret,” kata Faris.
“Kakak tahu, nanti pasti kalian akan mendukungku, kan?” tanyaku.
“Pasti, nak,” kata ibu, “kami akan mendukungmu. Semoga kamu menang, ya.”
Aku mengganguk, lalu aku menghabiskan spagetiku kemudian segera pergi ke sekolah.
“Bu, aku pergi dulu, ya! Assalamualaikum!” kataku memberi salam.
“Walaikum salam! Hati- hati di jalan, ya Rai!” kata ibu.
Aku pun berjalan meninggalkan rumah. Sekolahku dekat dengan rumah, jadi tinggal lurus lalu belok kiri akhirnya sampai. Aku bertemu dengan Lyssa, sahabat karibku.
“Hai, Raina,” sapa Lyssa.
“Hai,” sapaku.
“Kamu ikut Arts and Crafs day tidak?” tanya Lyssa.
“Iya,” jawabku, “aku, kan suka berkarya. Aku sudah mulai les melukis sejak bulan Maret. Aku sudah mulai bisa berkarya.”
Well,  karya- karyamu sangat tidak bagus untuk di tempel di pameran nanti, Pinhead !”
Aku dan Lyssa kaget mendengar suara itu. Ketika kami menoleh, tenyata ada seseorang dibelakang kami. Dia adalah Carinne Amanda Putri, anak sekelasku yg sombong. Dia selalu memanggil aku Pinhead ( Nama yg digunakan Sandy supaya Spongebob tidak mengganggunya).
“CARINNE!!!!” teriakku. Lyssa menutup telinga. Aku selalu marah ketika Carrine mengejekku dan kesombongannya. Huh, rasanya aku ingin memukul dia di wajahnya.
“KAMU KENAPA, SIH?!!! SOMBONG BANGET JADI ORANG!!!” kataku marah sekali dengan muka memerah.
“Terserah kamu, Pinhead !” kata Carrine dengan angkuh, “sebab aku adalah ratu prakarya selama berbulan- bulan, dan kamu adalah satu- satunya yg aku tantangi dan pasti aku yg menang, AKU!!”
“Oh, ya? LIHAT SAJA NANTI!! Yuk, kita pergi dari sini!” kataku sambil menarik tangan Lyssa.
“UUUGGGHHH!!!!” jerit Carinne, “awas kamu, ya! UUUGGGHHH!!!!”
Aku dan Lyssa segera pergi ke kelas melukis. Disana banyak peserta yg ikut Arts and Crafs day. Terutama, banyak teman- teman dari sekolah lain. Aku disuruh memilih apa karya yg aku buat dulu oleh guru melukisku, Ms. Nalla. Ada menggambar, melukis, dan Handy Crafe ( Prakarya yg dibuat pakai tangan). Aku memilih Handy Crafe dulu. Ada banyak sekali Handy Crafe, ada boneka jari, mewarnai gelas, topeng, tongkat ajaib, dan istana. Aku memilih membuat tongkat ajaib. Lyssa juga memilih Handy Crafe dulu. Dia memilih membuat topeng.
“Mulai!” kata Mr. Gavin, guru matematika sekolah kami.
Semua peserta memulai karya mereka. Ada yg menggambar, melukis, dan membuat Handy Crafe. Aku langsung membuat tongkat ajaib. Bahan- bahannya karton, pita, kain, glitter, manik- manik, lem, dan gunting.
Aku membuatnya dengan hati- hati. Sementara Lyssa, dia juga hati- hati ketika membuat topengnya. Dia memilih membuat topeng Piglet dari film Winnie the Pooh.
        Ketika kami sedang membuat, Carinne memandang iri kearah kami. Dia akan membuktikan kalau pasti dia yg menang. Dia memilih menggambar. Dia memilih gambar Bashful dari film Snow White and the 7 dwarfs. Dia membuatnya dengan perasaan kesal terhadap kami.
        Setelah aku membuat tongkat ajaib, aku memilih melukis selanjutnya. Aku memilih gambar Alex, Marty, Gloria, dan Melman dari film Madagascar. Lyssa memilih menggambar. Dia memilih menggambar Tinker Bell. Waktunya tinggal 156 menit lagi.
        Aku mulai melukis gambarku. Aku pun mewarnai Melman terlebih dahulu. Setelah semuanya sudah kulukis, aku pun menghias sebagiannya dengan krayon setelah kering. Sebelum melakukan itu, aku menggambar dulu karena itu prakarya yg terakhir. Kemudian, semua prakaryaku sudah selesai dan aku menekan bel. Lalu Lyssa menekan bel setelah aku, sementara Carinne yg ketujuh menekan bel.
        Tiga menit kemudian, semua peserta sudah selesai membuat prakarya mereka. Kemudian, ibu kepala sekolah maju ke panggung.
        “Kali ini, kompetisi Arts and Crafs day ini berlangsung dengan baik. Pengumuman pemenang diumumkan besok di lapangan. Hanya ada juara Harapan 1, 2, dan 3, juara pertama, juara kedua, dan juara ketiga. Jangan lupa, ya! Bagi yg juara pertama akan mendapatkan piala, medali, sertifikat, dan tiket ke Disneyland LA, juara kedua akan mendapatkan piala, medali, dan uang tunai sebanyak Rp. 65. 000. 000, dan juara ketiga akan mendapatkan piala, medali, dan uang tunai sebanyak Rp. 30. 000. 000. Bagi yg juara harapan 1, 2, dan 3 akan mendapatkan piala, medali, dan buku prakarya. Sekian itu saja yg disampaikan ibu, terima kasih. Juga, jangan lupa semua prakarya bagi yg juara pertama akan di pamerkan di pameran sekolah. Sekali lagi, terima kasih.” Jelas ibu kepala sekolah. Setelah penjelasan, aku bersama semua murid pun pulang kerumah. Aku sangat tidak sabar untuk pengumuman pemenang besok.
        Keesokan harinya, sudah waktunya untuk pengumuman pemenang. Ini dia saat- saat yg ditunggu- tunggu para peserta.
        “Juara harapan III adalah.....”
Suara drum dibunyikan.
“Afeenna dari SMPN 21!”
Feenna maju. Dia diberikan piala, medali, dan prakarya.
“Juara harapan II, M. Kevin Ar-Rasyid dari Pondok Indah International School!”
Kevin maju ke panggung.
“Juara harapan I, Alicia Syarif dari Aj- Jazeera Islamic Boarding School!”
Merra maju. Dia sungguh tidak percaya.
“Juara III, Muthiara Handayani dari Rose Garden School!”
Muthia maju. Dia teman sekelasku yg tercantik.
“Juara II, Melyssa Resti Dyah dari Rose Garden School!”
Lyssa sungguh tak percaya. Dia pun maju dan diberikan piala, medali, dan uang tunai sebanyak Rp. 65. 000. 000. Dia sangat senang.
“Dan Juara I Arts and Crafs day adalah.... Araina Fresdyanti dari Rose Garden School! Selamat untuk semua pemenang!”
Akupun kaget. Aku Menang! Mataku berkaca- kaca. Aku pun maju kedepan dan diberikan piala, medali, sertifikat, dan tiket ke Disneyland. Aku senang sekali. Semua karyaku akan dipamerkan di pameran dekat sekolah. Aku sangat bahagia. Aku berpelukan dengan Lyssa. Semua penonton dan peserta- peserta yg tidak menang bertepuk tangan. Aku melihat Carinne bertepuk tangan juga.
Setelah turun dari panggung, Carinne meminta maaf kepadaku.
“Maafkan aku, Rai. Aku selama ini telah berbuat sombong kepadamu. Kau pantas menerimanya.” kata Carinne sambil berpegangan tangan denganku.
“Tidak apa- apa, Carinne. Aku sudah memaafkanmu, kok!” kataku sambil memeluk Carinne diikuti Lyssa.

Akhirnya, Carinne menjadi baik dan tidak sombong lagi. Tambah lagi sahabatku. Sungguh, pengalaman terbaik yg tak akan kulupakan.

Senin, 04 Juni 2012

Knock Knock!


Knock Knock!
Di sekolah Marsha, akan diadakan lomba Knock Knock Jokes. Kalian tahu Knock Knock Jokes? Kalau tidak tahu, biar aku jelasin.
Knock Knock Jokes adalah lolucon, lolucon yg memakai bahasa Inggris. Aku suka sekali lolucon ini. Cara mainnya, Jika ada orang yg bilang Knock knock, maka orang yg lain harus bilang Who’s There? Setelah itu, orang yg bilang Knock Knock akan bilang sesuatu kata, seperti yg berkaitan dengan kata- kata yg penting, tapi diubah supaya lucu, misalnya, Noise. Lalu, orang lain yang bilang Who’s There harus bilang sesuai dengan orang itu, lalu dilanjutkan dengan Who? Jadi seperti ini, Noise Who? Lalu, orang yg bilang kata itu akan bilang kata yg sesuai dengan kata yg penting, seperti  Nice to see you diubah menjadi Noise to see you!
Hahaha, lucu, kan? Sekarang biar aku mulai ceritanya!
Suatu hari, seperti biasanya Marsha pergi ke sekolah. Sahabat- sahabatnya, Annie, David, Frina, Ryan, dan Galih menunggunya di depan kelas.
“Hei, Marsha! Coba lihat, nih!” seru Ryan.
“Ada apa, nih? Kok, ribut- ribut?” tanya Marsha.
Frina mennunjukkan sesuatu kepada Marsha. Ternyata kertas pengumuman.

Pengumuman
Kali ini, akan diadakan lomba Knock Knock Jokes di sekolah kita. Bagi yg mau ikut, silahkan mendaftar di formulir pendaftaran di ruang kepala sekolah. Lombanya dilaksanakan pada:
Waktu: 07:00- 12: 00
Hari/ Tanggal: Selasa, 5 Februari 2008
Acara: Lomba Knock Knock Jokes
Tempat: Lapangan sekolah SD Bintang Kejora 03.
Masing- masing murid yg ikut harus membuat 10 Knock Knock Jokes. Peserta yg menang akan mendapatkan buku Knock Knock Jokes, piala, medali, dan uang tunai sebanyak Rp. 60. 000. 000 ( bagi juara pertama). Ayo, daftarkan dirimu! Siapa tahu kamu menang!
Jakarta, 30 Januari 2008
Kepala Sekolah

Setelah Marsha membaca pengumuman, David menepuk punggung Marsha.
“Kamukan jago lolucon,” katanya, “bagaimana kalau kamu ikut lomba itu?”
“Ikut,” kata Marsha, “aku suka Knock Knock Jokes.”
“Kalau begitu, kita ambil dulu formulirnya di ruang kepala sekolah. Ayo!” kata Galih.
Got it!” kata Marsha.
Lalu, Marsha dan kelima sahabatnya bergegas pergi ke ruang kepala sekolah. Ada tumpukan formulir didekat komputer. Marsha, David dan Frina mengambilnya, sementara Annie, Ryan dan Galih tidak ambil. Mereka tidak ikut lomba.
Setelah mengambil formulir dan mengisinya, Marsha, David, dan Frina memasukkan formulir itu kedalam kotak lalu mereka bersama Annie, Ryan dan Galih pergi ke kelas, lalu, bel tanda masuk berbunyi. Marsha dan kelima sahabatnya masuk tepat sebelum bel berbunyi.
Kebetulan, pelajaran pertama adalah bahasa Inggris. Marsha sangat menyukai pelajaran itu. Lalu, setelah semua siswa mengambil buku bahasa inggris mereka, bu Catherine, guru bahasa inggris masuk ke kelas. Pelajaran berlangsung dengan baik.
Tak lama kemudian, setelah pelajaran bahasa Inggris selesai, semua siswa pergi ke lapangan dulu, karena akan ada pengumuman dari bapak kepala sekolah.
“Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh!” kata kepala sekolah.
“Walaikumsalam Warahmatullahi Wabarokatuh!” jawab semua siswa.
“Alhamdullilah lirobbil alamin wabihi nasta’in waalaahi washabbihi ajma’in amma ba’ du. Anak- anakku sekalian, lomba Knock- Knock Jokes yg kita adakan tidak diadakan hari Selasa, tapi diganti jadi hari Senin. Bagi yg ikut dan yg sudah mendaftar harap ke ruang latihan. Yg tidak ikut boleh istirahat sampai 11:00 lalu kalian semua boleh pulang. Yg belum mendaftar bagi yg mau ikut silahkan mengisi formulir di ruang kepala sekolah. Besok kalian semua pulang cepat lagi jam 11:00. Sekian itu saja yg disampaikan bapak, Wabillahi Taufiq Walidayah Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh!” jelas kepala sekolah.
“Walaikumsalam Warahmatullahi Wabarokatuh!” kata semua siswa, lalu bergegas istirahat, kecuali yg ikut latihan buat lomba Knock Knock Jokes. Marsha, Frina, dan David bersama teman- teman yg ikut lomba pun pergi ke ruang latihan. Guru mereka, bu Sharna, masuk ke ruang latihan. Latihan itu berlangsung selama beberapa menit sebelum pulang. Banyak yg tertawa selama latihan. Ada yang sampai sakit perut, ada juga yang sampai air matanya keluar. Ya, Knock Knock Jokes memang membuat semuanya tertawa.
Latihan itu berlangsung beberapa hari sebelum lomba. Marsha, Frina, dan David juga latihan bersama- sama di rumah David. Hari berganti hari mereka latihan juga tertawa. Lalu, tiba hari Senin. Waktunya Lomba!
“Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh!” kata bu Dwira, pembawa acara.
“Walaikumsalam Warahmatullahi Wabarokatuh,” jawab semua siswa.
“Alhamdullilah lirobbil alamin, pagi ini adalah pagi yg sangat cerah bagi kita semua. Hari ini, seperti biasanya kita mengadakan lomba Knock Knock Jokes. Lolucon memakai Bahasa  Inggris. Ada yg diantara kalian yg suka Knock Knock Jokes?” tanya bu Dwira.
Sebagian siswa menunjuk tangan.
“1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15.” kata bu Dwira sambil menghitung siswa yg suka Knock Knock Jokes.
“Oke, sekarang kita mulai lombanya. Ayo, tepuk tangan untuk peserta pertama kita, Marshela Nur Haniffah!”
Marsha maju. Dia pun memulai Knock Knock Jokesnya. Ada 10 Knock Knock Jokes yang dia miliki. Lucu-lucu banget!

 1.     Knock knock!
Ø    Who’s there?
Ø    Cheese!
Ø    Chesse who?
Ø    Chesse a cute girl!

2.   Knock knock!
Ø    Who’s there?
Ø    Wendy!
Ø    Wendy who?
Ø    Wendy the last time you took a bath?

3.   Knock knock!
Ø    Who’s there?
Ø    Zookeeper!
Ø    Zookeeper who?
Ø    Zookeeper away from him!

4.   Knock knock!
Ø    Who’s there?
Ø    Doughnut!
Ø    Doughnut who?
Ø    Doughnut worry it is just a joke!

5.   Knock knock!
Ø    Who’s there?
Ø    Hallie!
Ø    Hallie who?
Ø    Hallie-tosis, your breath smells really bad!

6.    Knock knock!
Ø    Who’s there?
Ø    Bach!
Ø    Bach who?
Ø    Bach to work, you slakers!

7.    Knock knock!
Ø    Who’s there?
Ø    Donut!
Ø    Donut who?
Ø    Donut open till christmas!

8.    Knock knock!
Ø    Who’s there?
Ø    Radio!
Ø    Radio who?
Ø    Radio not, here I come!

9.    Knock knock!
Ø    Who’s there?
Ø    Alex!
Ø    Alex who?
Ø    Alex plain later, just let me in!

10.   Knock knock!
Ø    Who’s there?
Ø    Ida!
Ø    Ida who?
Ø    Ida terrible time getting here!

(Sumber: Knock-knock jokes. com)

“Hahaha! Lucu sekali!”kata semua murid tertawa.
LOOK AT HER JOKES! IT’S SO FUNNY!!! HAHAHAHA!!!”kata Alana, teman sekelas Marsha.
Setelah Marsha membicarakan Knock Knock Jokesnya, tiba giliran Frina, lalu David. Semua siswa tertawa mendengar semua Knock Knock Jokes yg dibicarakan semua peserta. Ada yg tertawanya terbahak- bahak, sampai air matanya keluar, dan ada yg sampai perutnya sakit.
Berjam- jam kemudian, waktunya pengumuman lomba.
“Kini waktunya pengumuman lomba. Hanya ada juara harapan, juara III, juara II, dan juara I. Juara harapan adalah....”
Para peserta bersiap- siap siapa juara harapan itu.
“Meredith Johnson dari kelas VIII!”
Meredith maju ke panggung.
“Juara ketiga, Flarinna Amanda Zahra dari kelas VII!”
Frina maju. Dia diberikan piala perunggu, medali, dan uang tunai sebanyak Rp. 25. 000. 000.
“Juara kedua, David Wiliam Brenner dari kelas VII!”
David maju. Dia diberikan piala perak, medali, dan uang tunai Rp. 30. 000. 000.
“Juara pertama,”
Musik segera dibunyikan.
“Marshela Nur Haniffah dari VII!”
Marsha kaget sekali. Dia pun maju ke panggung dan diberikan piala emas, medali, buku Knock Knock Jokes, dan uang tunai sebanyak Rp. 60. 000. 000.
“Marsha! Selamat, ya!” puji Frina.
“Terima kasih, Frina! Kamu juga selamat, ya!” kata Marsha sambil memeluk Frina. David ikut memeluk. Indahnya persahabatan mereka. Setelah turun dari panggung, ketiga sahabat Marsha yg lain memeluk mereka bertiga.

Selamat, ya!